Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Simak Resep Klepon Toleransi yang Dapat Mempersatukan Bangsa Ini

22 Juli 2020   11:33 Diperbarui: 22 Juli 2020   11:44 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Klepon (sumber; Doyan Resep/Edited by HerStory)

Klepon yang membumi, kini menjadi klepon yang terzalimi. Kurma yang bersemi, kini ikut-ikutan tersakiti.

Menjadi viral dalam beberapa hari terakhir, sedikit banyak memengaruhi psikologi penulis. Bukan saja tergoda untuk menulis tulisan ini, namun bayang-bayang klepon yang gurih, kini menempati seisi lobus frontal.

Menulis resep klepon, rasanya bukanlah kapasitas penulis. Makanan yang sudah ada sebelum Republik ini berdiri, pasti sudah menjadi makanan sehari-hari.

Namun ide tak pernah ada matinya, sebuah candaan pada kolom komentar senior Kompasianer Mas Susy Haryawan, penulis menitipkan sebuah pesan,

"Bang, ada resep klepon yang isinya rawit gak? Bagi dong." Dasar si senior yang emang pedis ini, hanya menjawab "Hiik hiik hiijlk" (pake typo lagi).

Nah, ini serius, apakah bisa klepon diisi sambel rawit? Bukannya sekarang emang lagi jaman-jamannya kreatif? Bagi pencinta sambel Nusantara, apapun disikat pake rawit. Pisang goreng yang seharusnya manis pun kini tersambet rawit. Mengapa klepon tidak pantas?

Permintaan penulis hanya satu, jika ternyata ada Kompasianer yang sukses membuat klepon berisikan rawit, berilah nama "Klepon Susy" atas penghargaan kepada Mas Susy Haryawan terhadap ide ini.

Oke, mumpun masih hangat, yuk kita kembangkan ide-ide apa saja yang bisa diisi dalam klepon.

Siapa tahu saja tulisan ini jadi viral, dan mengilhami banyak orang, sehingga masalah agama tidak lagi menjadi perdebatan pada si hijau kecil berbintik putih ini.

Mari kita mulai dengan memahami klepon dengan lebih dekat dulu.

Klepon adalah, makanan nusantara yang berisikan gula merah dan dibalur dengan kelapa parut. Keunikan kue ini adalah sensasi muncratnya gula merah dalam mulut ketika mengigitnya.

Pun jika salah mengigit, dan gula merahnya muncrat di baju, akan menjadi sensasi tersendiri yang akan selalu dikenang di hati.

Bahan dasar klepon biasanya terbuat dari tepung ketan dengan campuran daun pandan, namun juga dapat diolah dengan kentang ataupun ubi ungu.  

Menurut sumber, asal-usul klepon ini berasal dari jawa dan sudah ada sejak zaman Belanda.

Sekitar dua tahun lalu, klepon juga sempat membuat viral dunia masak-memasak, dengan resep tart klepon. Sebuah perpaduan manis diantara kue tradisional dan kontemporer. Juga merupakan simbol perpaduan dua budaya, yaitu barat dan timur.

Setelah penulis melakukan survei kecil, ternyata pada sebuah laman (cookpad), telah ada 224 ide resep klepon yang berbeda. Mulai dari yang sederhana seperti coklat, keju, selai, hingga yang sensational seperti "jemput rejeki."

Namun, syukur alhamdulilah, ternyata Klepon Susy belum termasuk di dalamnya. Jadi kenapa kita tidak mulai saja membuat klepon berisikan sambal cabai.

Toh, sebagai orang Indonesia, kita kan pemakan cabai, dan mengenal berbagai jenis masakan yang berhubungan dengan aneka percabaian bukan. Klepon Rica, Klepon Matah, Klepon Sambal Rendang, Klepon Lombok Kuning, dan lain sebagainya.

Mengenai masalah rasa, enak atau tidak enak, ya kembali lagi ke lidah masing-masing bukan?

Nah, selain itu, untuk mendamaikan pertikaian diantara klepon dan kurma, ada baiknya kita mendamaikan mereka dengan membuat klepon isi kurma. Resepnya? Penulis bukanlah koki yang handal, namun mencoba untuk membuat sensasi dengan mengutip resep klepon dan resep selai kurma menjadi satu.

Bahan Klepon:

  1. 500 gr tepung ketan
  2. 1 sdm air kapur sirih
  3. 1 sdt sdt garam
  4. 100 ml air endapan pandan suji
  5. 300 ml air matang

Lapisan:

  1. 200 gr kelapa parut memanjang
  2. 1 sdt garam

Bahan Selai Kurma:

  1. 250 gram kurma
  2. 200 ml air
  3. sdt kayu manis bubuk
  4. 1 butir cengkeh
  5. sdm gula pasir, atau sesuai selera

Cara Membuat Lapisan Klepon:

  1. Aduk rata kelapa parut dengan garam. Kukus dalam kukusan panas selama 20 menit. Angkat dan dinginkan.
  2. Taruh tepung keran dan garam dalam mangkuk/baskom, aduk rata.
  3. Tambahkan air endapan suji dan air kapur sirih, aduk rata.
  4. Tuangi air secara bertahap sambil aduk dan uleni adonan hingga kalis.
  5. Sesuaikan jumlah air dengan kondisi tepungnya.
  6. Ambil sejumput adonan, bulatkan lalu pipihkan, tekuk sedikit ujungnya, isi dengan gula aren. Tutup rapat dan bulatkan.
  7. Hati-hati saat membulatkan adonan, usahakan benar0benar rapat agar tak ada gula yang bocor saat direbus.
  8. Didihkan air bersama beberapa lembar daun pandan. Masukkan bola-bola klepon ke dalam air rebusan pandan dan rebus hingga mengapung.
  9. Angkat, tiriskan dan gulingkan segera ke dalam kelapa parut hingga terbalut rata.
  10. Taruh atau susun dalam takir daun pisang dan sajikan kue klepon dengan secangkir teh atau kopi.

Cara Membuat Isi Kurma:

  1. Keluarkan biji kurma, lalu cincang dan blender sebentar.
  2. Masak kurma dalam panci bersama dengan air, kayu manis, cengkeh, dan gula pasir.
  3. Aduk-aduk dengan api kecil hingga air menyusut dan kurma mengental. Cicipi, matikan api.
  4. Tunggu suhu turun, dan selai kurma siap dinikmati.  

Semoga sukses dan semoga resep klepon isi selai kurma ini, dapat kembali menyatukan bangsa kita dari ancaman hoax, anthrax dan borax.

Oh ya, apa nama terbaik untuk resep klepon isi selai kurma ini? Hmmm... saran saya adalah Klepon Toleransi Umat Beragama.

Referensi: 1 2 3

SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun