Pertama, yang menggunakan nama asli. (Kemungkinannya) adalah Tjiptadinata Effendi, Yana Haudy, I Ketut Suweca, Lusy Mariana Pasaribu, Suprihati, Fatmi Sunarya, Nita Krist Noer, Budi Susilo, Rustian Al Ansori, dan lain sebagainya.
Kedua, yang menggunakan nama asli dan nama julukan, (kemungkinannya) adalah Felix Tani, Khrisna Pabichara, Abanggeutanyo, serta Lohmenz Neinjelen. Mungkin maksudnya agar nama tersebut unik adanya, meskipun ada juga jenisÂ
Ketiga yang namanya seperti Ketradaradjawen (semoga tidak salah tulis), dan nama Gaganawati yang sudah unik sendiri.
Keempat, yang menggunakan singkatan saja seperti b dan ASH, danÂ
Kelima, adapula yang sering salah paham jenis kelamin, seperti Kartika Eka H, Rijo Tobing, Meirri Alfianto, dan Susy Haryawan. (Mohon Maaf).
Pun dengan jenis yang Keenam oleh Kompasianer yang masih belum diketahui nama lengkapnya, meskipun sudah wara-wiri selama ribuan purnama yang hanya menggunakan predikat, seperti Om Gege, Mbah Ukik, Mbah Auky, Kang Win, Ayah Tuah, hingga Mas Nawir.
Nah, tampak bermaksud mengintervensi keputusan dari setiap Kompasianer, perlukah mengubah nama di laman Kompasiana?
Dari sisi Numerologi, perubahan nama adalah perubahan energi. Hal ini sudah beberapa kali aku tuangkan dalam berbagai artikel di Kompasiana.
Baca juga: Perlukah Mengubah Nama untuk Mengubah Nasib?
Baca juga:Â Perlukah Mengubah Nama untuk Mengubah Nasib? Part 2
Baca juga: On-line Dhammavaganza: "Perlukah Mengubah Nama untuk Mengubah Nasib?"