Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perlukah Mengubah Nama untuk Mengubah Nasib di Kompasiana?

20 Juli 2020   19:44 Diperbarui: 20 Juli 2020   21:10 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompasiana.com

Sore ini, seperti biasa, aku menelusuri laman Kompasiana mencari artikel yang sekiranya menarik untuk dibaca. Perhatian tertuju pada komentar dari sebuah wajah yang familiar, namun nama terasa asing.

Setelah aku mengunjungi laman si pemilik dengan nama Valli Andipa tersebut, ternyata ia adalah salah satu Kompasianer favoritku, yang "dulunya" bernama Fadly Bahari.

Saya pun membalas komentar beliau, "Wah ternyata sudah ganti nama ya, Mas Fadly. Makanya aku heran, kok sudah lama tidak menulis."

Mas Fadly pun menjawab, "iya nih Mas Rudy, lagi ganti suasana."

Oke, amanlah, nama yang dulu Fadly Bahari, kini adalah Valli Andipa. Catat itu!

Aku memiliki kebiasaan memilih artikel di Kompasiana yang judulnya benar-benar menarik, atau tulisan dari penulis yang sudah aku kenal.

Dengan demikian, dalam kasus Mas Fadly yang kini telah berubah menjadi Mas Valli, membuatku telah kehilangan beberapa seri tulisannya.

Mungkin suasana akan terasa nyaman dengan perubahan nama. Pun ada juga Kompasianer yang bernama Bobby, yang akhirnya insaf dan kembali menggunakan nama aslinya, meskipun sekarang "kumat lagi" dan menggunakan kembali nama "Ruang Berbagi."

Nama bagi seorang Kompasianer adalah unik adanya. Menjadi identitas dari penulis yang akan muncul pertama di benak pembaca.

Tentu, nama yang sudah terkenal dari beberapa penulis, menjadi pilihan utama pembaca. Selain itu, frekwensi interaksi, juga dapat membuat nama menjadi familiar. Namun tidak dapat dipungkiri, nama yang unik, bisa menaikkan tingkat keterbacaan artikel.

Nah, setelah aku lihat secara seksama, ada beberapa jenis kategori penggunaan nama di Kompasiana.

Pertama, yang menggunakan nama asli. (Kemungkinannya) adalah Tjiptadinata Effendi, Yana Haudy, I Ketut Suweca, Lusy Mariana Pasaribu, Suprihati, Fatmi Sunarya, Nita Krist Noer, Budi Susilo, Rustian Al Ansori, dan lain sebagainya.

Kedua, yang menggunakan nama asli dan nama julukan, (kemungkinannya) adalah Felix Tani, Khrisna Pabichara, Abanggeutanyo, serta Lohmenz Neinjelen. Mungkin maksudnya agar nama tersebut unik adanya, meskipun ada juga jenis 

Ketiga yang namanya seperti Ketradaradjawen (semoga tidak salah tulis), dan nama Gaganawati yang sudah unik sendiri.

Keempat, yang menggunakan singkatan saja seperti b dan ASH, dan 

Kelima, adapula yang sering salah paham jenis kelamin, seperti Kartika Eka H, Rijo Tobing, Meirri Alfianto, dan Susy Haryawan. (Mohon Maaf).

Pun dengan jenis yang Keenam oleh Kompasianer yang masih belum diketahui nama lengkapnya, meskipun sudah wara-wiri selama ribuan purnama yang hanya menggunakan predikat, seperti Om Gege, Mbah Ukik, Mbah Auky, Kang Win, Ayah Tuah, hingga Mas Nawir.

Nah, tampak bermaksud mengintervensi keputusan dari setiap Kompasianer, perlukah mengubah nama di laman Kompasiana?

Dari sisi Numerologi, perubahan nama adalah perubahan energi. Hal ini sudah beberapa kali aku tuangkan dalam berbagai artikel di Kompasiana.

Baca juga: Perlukah Mengubah Nama untuk Mengubah Nasib?

Baca juga: Perlukah Mengubah Nama untuk Mengubah Nasib? Part 2

Baca juga: On-line Dhammavaganza: "Perlukah Mengubah Nama untuk Mengubah Nasib?"

Nah, sementara aku juga pernah menulis bagaimana mendapatkan artikel utama yang juga berhubungan dengan nama yang tertera pada Kompasiana.

Baca juga: A-Z Numerologi, Cara Mendapatkan Artikel Utama dengan Ilmu Angka.

Pada tulisan kali ini, aku tidak akan membahas lagi mengenai ilmu Numerologi, khususnya perubahan nama pada penulis untuk mendapatkan hoki.

Harus diingat bahwa nama anda adalah unik adanya, yang berarti bahwa namalah yang membawa hoki. Apa sih hoki bagi Kompasianer? Jelas, AU, Label Pilihan, Terpopuler, Tertinggi, bahkan jika memungkinkan Tren Pekan ini.

Cara yang terbaik untuk mendapatkan hoki melalui nama di Kompasiana, sebenarnya gak susah-susah amat.

Cukup dengan menulis nama secara konsisten, dari awal berkarier sebagai blogger, hingga hayat tergantung tulisan.

Pun jika ingin menggunakan beberapa nama yang berbeda-beda, maka bisa saja dilakukan, asal tetap berkorelasi dengan ciri khas dari nama yang sudah pernah ada. Sebagai contoh, Elang Maulana yang berubah menjadi Elang Salamina. Mudah diterka!

Ini pun sebaiknya dibarengi dengan foto yang belum berubah, seperti pada kasus Mas Fadly menjadi Mas Valli.

Lebih bagus lagi, jika foto profil dapat diberikan foto asli diri. Tidak perlu ala foto model, cukup yang jelas terlihat. Kalau tidak pede ama mukanya, ingatlah, bagaimanapun itu adalah mukamu.

Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat, karena sebentar lagi aku akan mengubah nama menjadi Ramon Esteves, dengan wajah Enrique Iglesias.

Semoga perubahan nama dan fotoku ini dapat memberikan hoki dan semakin banyak yang mengunjungi lamanku. Anda berminat?

Oh ya kelupaan, bagi penulis yang ingin dengan segera mendapatkan Centang Biru, bisa mengubah namanya menjadi CENTANG BIRU, dijamin lolos tanpa seleksi Mimin yang angker.

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun