Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jenglot Sudah Menyentuh Ranah Ilmiah, Berkat Peranan Kriptozoologi

16 Juli 2020   06:20 Diperbarui: 16 Juli 2020   06:33 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Thylacine (sumber: nationalgeographic.grid.id)

Legenda pun berkembang dan mahluk misterius itu akhirnya bernama Yeti. Pada tahun 1925, seorang fotografer bernama N.A. Tombazi mencatat pengalamannya melihat Yeti, yang diceritakan sebagai

"Sesosok mahluk tinggi telanjang yang sedang menarik-narik tanaman pada ketinggian 4500 meter di Himalaya."

Keberadaannya yang misterius tidak ayal membuat NAZI yang tertarik untuk menyeledikinya, mengirim sebuah tim ekspedisi ke Nepal. Pun dengan ekspedisi-ekspedisi lanjutan dari berbagai pihak, yang akhirnya harus puas menggigit jari.

Bukti-bukti yang dikumpulkan, seperti tulang-belulang, jejak kaki, atau kulit yang diyakini sebagai milik Yeti, semuanya mengarah ke jenis hewan setempat, seperti beruang coklat Himalaya, atau beruang biru Tibet yang sudah hampir punah.

Big Foot.

Bukan hanya Yeti saja, sepupunya yang tinggal di Amerika Utara, yang bernama Big Foot juga akhirnya mengalami nasib yang sama.

Legenda dimulai pada tahun 1958, setelah seorang jurnalis dari harian Humboldt Times bernama Andrew Genzoli mempublikasikan sebuah surat pembaca yang menyatakan telah menemukan jejak kaki berukuran besar yang misterius.

Dalam publikasinya, ia menulis judul "Mungkin ini adalah saudara Yeti dari Himalaya." Tak disangka, koran Humboldt Times mendapatkan reaksi di luar ekspektasi.

Berbagai media, penggiat literasi, bahkan kreator film dokumenter, mulai mengangkat ketenaran Big Foot. Selama 6 dekade, cerita ini benar-benar memukau masyarakat, hingga akhirnya Biro Investigasi Federal, AS (FBI) pun ikut turun tangan menangani.

Sering dipublikasikan sebagai ancaman, FBI tidak tinggal diam dengan mengumpulkan seluruh informasi dan bukti yang pernah ada. Hasilnya, pada tahun 1977, laboratorium yang meneliti jejak forensik, menyatakan bahwa rambut-rambut tersebut berasal dari rusa, dan bukti keberadaan Big Foot tidak pernah ada.  

Monster Lochness.

Dikenal sebagai mahluk berbentuk dinosarus berleher Panjang yang menghuni danau Lochness di Skotlandia. Dibandingkan dengan Yeti dan Big Foot, legenda ikon Lochness ini memiliki sejarah yang lebih panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun