Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Legenda Pedang Sakti, Fakta atau Hoaks?

14 Juli 2020   09:59 Diperbarui: 14 Juli 2020   09:52 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pedang Bercabang 7 (sumber: intisasi.grid.id)

Selain pedang-pedang sakti yang sudah penulis tuliskan diatas, ada pula deretan pedang lainnya yang tidak hanya berhubungan dengan sejarah, namun juga agama.

Pedang Zulfiqar yang terkenal, tertulis pada Al Quran, merupakan pedang yang dimiliki oleh Ali Bin Abi Thalib, kesatria hebat pada masanya. Ali adalah pengikut paling setia Nabi Muhammad SAW dan konon pedang ini adalah merupakan pemberian Rasul.

Perang Parit dan Perang Badar dalam usaha menegakkan agama Islam, konon Ali menggunakan pedang ini. Saat ini beberapa versi beredar mengenai keberadaan pedang misterius ini.

Namun ada yang mengatakan bahwa sosok Iman Al-Mahdi, sang juru selamat lah yang akan memunculkannya nanti dan menggenggamnya nanti.

Kembali kepada Golok Pembuluh Naga, apakah ia benar-benar ada. Jika tidak, maka mengapa sampai sekarang masih terkenal?

Mungkin saja karena pedang, kekuasaan, dan legenda masih merupakan hal yang sulit dilepaskan. Sebagai makna filosofis, pedang bukanlah ancaman, namun justru merupakan pelindung.

Sebagai wajah keadilan, makna kepatuhan terhadap etika, aturan, dan norma hukum yang berlaku, harus lah senantiasa dijunjung tinggi.

Pun dengan Golok Pembunuh Naga penulis yang terbuat dari plastik. Hingga saat ini masih tersimpan dalam lemari, yang mungkin suatu saat akan diwariskan kepada cucu, sebagai warisan dari buyut.

Referensi: 1 2 3 4 5

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun