Pun bukti kwalitas pedang sakti juga berada pada sebuah penemuan pedang yang masih tajam dan tidak berkarat, meskipun telah berusia 2500 tahun.
Menurut kepala bagian umum museum Provinsi Hubei, Wan Quan-Wen, nama Goujian didapat pada ukiran aksara kuno di tengah pedang. Goujian adalah salah satu tokoh legendaris di dalam sejarah China, yang juga merupakan Kaisar Yue.
Dalam sejarah juga disebutkan bahwa kerajaan Chu telah meminang putri kerajaan Yue, sehingga pedang tersebut terbawa sebagai hadiah pernikahan bagi Shao Hua dari negara Chu.
Teknologi tinggi menjadi salah satu penyebab mengapa kualitas pedang masih sangat bagus. Arkeolog menjelaskan bahwa pedang tersebut memiliki kandungan tembaga hingga hampir 83% dan timah sebesar 17%. Besi yang merupakan bahan dasar umum sebuah pedang di zamannya, hanya tampak sedikit saja.
Tentunya ruang penyimpanan yang kedap udara dan adanya lumpur putih padat yang melumuri, turut mendukung keawetan, namun tetap saja, pedang ini terbuat dengan kualitas yang sangat tinggi.
Dalam Perang Salib, yang merupakan perang agama terbesar dan terlama di Asia Barat dan Eropa, adalah Pedang Damascus yang dimiliki oleh para prajurit Salahuddin Al Ayyubi, yang terkenal sepanjang masa.
Pedang ini dibuat dari logam Damaskus yang sangat susah dipatahkan dan sangat elastis. Disebutkan bahwa karbon nanotube yang terkandung di dalam besi Damaskus lah yang bertanggung jawab atas kehebatan pedang yang telah membuat gentar para prajurit Crusader di Eropa.
Pedang Zulfigar.