Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengulik Numerologi Jokowi dan Rencana Reshuffle Kabinet

11 Juli 2020   18:39 Diperbarui: 11 Juli 2020   18:27 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Kamis tanggal 18.06.2020 menjadi hari yang terpenting atas rusuhnya isu Reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang belum juga cukup setahun.

Ditenggarai dari video yang beredar di Youtube Channel milik Sekretariat Presiden pada hari Minggu (28.06.2020), Presiden Jokowi terlihat kesal kepada para menterinya yang "masih bekerja biasa-biasa saja."

Isu Reshuffle selalu mewarnai setiap periode pemerintahan presiden RI, bahkan sebelum Kementerian itu sendiri terbentuk. Menantikan wajah kabinet hasil ulik-ulik, bagaikan menunggu kapan serial James Bond akan tayang perdana.

Bagaikan efek bola salju, berbagai komentar pakar memenuhi udara, media berita beriring-iringan mencari bocoran, dan juga tidak ketinggalan lembaga survei pun berlomba-lomba menggali opini publik. 

Padahal jika dipikir, merombak Kabinet adalah Hak Prerogatif Presiden. Siapa pun bisa ngomong apa pun, namun tetap isi hati dan otak dari sang Presiden-lah yang berlaku disini.

Mengapa Reshuffle Selalu Menjadi Isu Hangat?

Yang pertama tentunya adalah bentuk ketidak puasan atas kinerja para pembantu presiden, dan yang kedua adanya masalah besar yang membutuhkan tindakan nyata pemerintah.

Namun disisi lain, banyak juga yang menganggap bahwa Reshuffle Kabinet hanyalah tontonan untuk kepuasan batin semata.

"Gak ada urusannya ama gue, tapi rasain loe Mr.X, gue emang kagak suka liat muka eloe."

Bagi presiden sendiri, merombak kabinet tentu bukan perkara yang mudah. Isu dukungan parpol, opini publik, hingga konon persepsi orang-orang penting juga perlu menjadi pertimbangan tersendiri.

Toh, kalau disuruh memilih, bisa saja bapak presiden tidak perlu merombak kabinetnya, yang berarti bahwa kinerja pemerintah telah berjalan dengan sempurna. Namun nyatanya, memang tidak akan ada yang pernah sempurna di mata publik.

Isu yang sedang dihadapi saat ini tentunya adalah Corona. Wajar saja jika opini masyarakat akan lebih mengarah kepada kinerja Kementerian Kesehatan, yang saat ini dipimpin oleh Terawan Agus Putranto.

Namun, dilansir dari Kompas.com, survei dari Indonesia Political Opinion (IPO), ternyata justru menempatkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MenkunHam), Yasona Laoly pada tempat teratas.

"Menteri Hukum dan HAM ada 64,1 persen, dinyatakan paling layak dilakukan reshuffle," kata Dedi Kurnia Syah, Direktur IPO dalam diskusi online bertajuk 'Menanti Perombakan Kabinet', Sabtu (4/7/2020).

Setelah Yasona, menteri yang dinilai layak untuk di-reshuffle adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan 52,4 persen.

Setelah itu menyusul nama nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Menteri Koordinator LB Panjaitan, Menteri Sosial Juliani Batubara, Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri BUMN, Erick Tohir, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Nah, apa sih hubungannya olahraga dengan isu besar yang sedang dihadapi oleh bangsa saat ini? Atau apakah Corona masuk Indonesia, karena rakyat Indonesia kurang banyak berdoa, hingga Fachrul Razi layak di-reshuffle?

Tentu tidak, survei hanya mengumpulkan pendapat dari publik mengenai kepuasan kinerja kementerian. Dengan kata lain, jika penulis tidak suka dengan gaya Menteri Jokowi yang suka marah-marah, maka Ia Layak Diganti. Titik!   

Pun demikian dengan Menteri Yasona yang menempati urutan teratas. Dengan nilai 64.1% saja, berarti masih ada 35.9% yang tetap menginginkan dirinya ada di Kabinet Indonesia Maju.

Pusing, demikian kata yang bijak.

Nah daripada pusing, hingga nanti bapak Presiden Jokowi benar-benar menentukan siapa yang pantas tetap berada dan yang harus hilang, maka ada baiknya menganalisis isu Reshuffle Kabinet dari Sisi Numerologi.

Jangan dulu terlalu berharap penulis akan membuka siapa saja yang akan terimbas perombakan, nanti dibilangin "Membocorkan Rahasia Tuhan" lagi. (Ehemmm....).

Namun penulis akan memberikan sedikit clue.

Tahun 2020 adalah tahun yang sangat identik dengan Energi "Dua Angka 2" dan "Energi 4" yang berasal dari penjumlahan 2+2.

Baca juga: Memaknai (Kembali) Kemunculan Dua Angka 2 dan Angka 4 di Tahun 2020.

Hal ini berarti bahwa seluruh permasalahan akan berasal dari kedua energi ini. Kelemahan Energi Angka 2 adalah "Komunikasi dan Kerja Sama yang Buruk," sementara kelemahan Angka 4 adalah "Tidak Adanya Stabilitas yang Terjaga." Dengan demikian, maka:

Pengaruh "Energi Dua Angka 2"

Menteri atau Pejabat Negara Setingkat Menteri yang komunikasinya buruk dan tidak menunjukkan kerja sama yang baik, akan menjadi sasaran perombakan kabinet.

Siapakah dia? Silahkan gunakan intusi masing-masing, karena urusan "banyak omong" adalah masalah persepsi.

Pengaruh "Energi 4"

Isu terbesar dari angka 4 adalah masalah pokok yang meliputi sandang, pangan, papan dan juga keamanan. Dalam hal ini, patut menduga bahwa energi 4 sangat berhubungan dengan:

  • Kementerian yang berurusan dengan urusan perut seperti, pertanian, kelautan, ekonomi.
  • Kementrian yang berurusan dengan urusan papan, yang meliputi perumahan rakyat dan infrastruktur negara, termasuk perhubungan.
  • Kementerian yang berurusan dengan masalah kemanan, termasuk Kesehatan, sosial, pertahanan dan pejabat keamanan tentunya (TNI -- Polri).

Mungkin masih ada lagi beberapa kementerian yang luput dari analisis ini, namun yang pasti isu terbesar dari energi dua Angka 2 dan Angka 4 adalah komunikasi, kestabilan ekonomi dan isu keamanan.

Nah, kembali lagi, perombakan kabinet adalah Hak Prerogatif Presiden Jokowi. Untuk melihat bagaimana pengaruh kondisi dan situasi yang memengaruhi pola pikir dan cara sikap beliau, marilah kita mengulik Struktur Numerologi Joko Widodo.

  • Lahir pada tanggal: 21.06.1961
  • Nama Kelahiran: Mulyono.

Karakter Inti adalah: 8,7,6,3 [Julukan: Sang Pengelola Dunia yang Bijaksana]

Angka yang Berpengaruh Pada Tahun ini: 4 [Pengaruh Eksternal] dan 6 [Pengaruh Internal]

Pengaruh Eksternal Angka 4, yang berasal dari kondisi, lingkungan, dan situasi.

Dipengaruhi oleh Angka 4 yang kebetulan sama dengan vibrasi 2020. Hal ini bisa berarti bahwa permasalahan yang muncul di tahun 2020, seharusnya dapat diselesaikan dengan baik.

Namun saran buat beliau, adalah tetap tenang dan jangan terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Angka 4 juga melambangkan keterbatasan, namun dengan energi 4 yang dimiliki oleh Jokowi pada tahun ini, mengisyaratkan bahwa beliau harus bersikap kaku dan disiplin untuk menyelesaikan permasalahan.

Sebaiknya tidak melihat keterbatasan sebagai kelemahan, namun juga tidak memaksakan kehendak. Biarkanlah keterbatasan datang menghampiri, hingga tiba saatnya, solusi akan datang memperbaiki.

Pengaruh Internal Angka 6, yang memengaruhi cara berpikir dan bersikap.

Angka 6 adalah angka yang dapat menjaga keseimbangan melalui jalan perdamaian. Manusia di bawah pengaruh angka 6 pada umumnya tidak suka mengambil langkah konflik dalam menyelesaikan masalah.

Kedamaian hati adalah hal yang terutama, namun sayangnya dapat juga bermanifestasi menjadi sikap yang selalu ragu dalam mengambil keputusan, sehingga mudah dimanfaatkan.

Namun di sisi lain, angka 6 adalah angka yang mengundang simpati, sehingga dalam keadaan terdesak, bantuan akan datang bertubi-tubi.

Dengan demikian, seharusnya opsi reshuffle akan menjadi jalan terakhir. Namun jika dipaksakan, maka Jokowi akan mengabaikan pandangan populer publik terhadap keputusannya.

Nah, siapakah yang akan direshuffle? Jawabannya, adalah:

  • Menteri yang komunikasinya buruk dan tidak menunjukkan kerja sama yang baik [Angka 2].
  • Sebagian Menteri yang menangani urusan sandang, pangan, papan dan juga keamanan. [Angka 4]
  • Menteri yang tidak kena isu reshuffle atau tidak menempati urutan-urutan survei teratas. [Angka 6].

Dengan demikian, apakah Yasona, Terawan, dan Ida Fauziah yang menempati Top 3 survei IPO akan lolos dari Reshuffle? Belum tentu, harus melihat lagi Struktur Numerologi setiap Menteri.

Masih kurang spesifik?

Total akan ada sekitar 7 Kementerian plus 1 pejabat setingkat Menteri yang akan dirombak. Reshuffle mungkin terjadi pada tanggal 20, 29 Juli atau 1, 10, 19 Agustus.

Untuk informasi ini, penulis hanya mencoba peruntungan, siapa tahu saja dapat bonus tahu sumedang.

Referensi: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun