Namun, dilansir dari Kompas.com, survei dari Indonesia Political Opinion (IPO), ternyata justru menempatkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MenkunHam), Yasona Laoly pada tempat teratas.
"Menteri Hukum dan HAM ada 64,1 persen, dinyatakan paling layak dilakukan reshuffle," kata Dedi Kurnia Syah, Direktur IPO dalam diskusi online bertajuk 'Menanti Perombakan Kabinet', Sabtu (4/7/2020).
Setelah Yasona, menteri yang dinilai layak untuk di-reshuffle adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan 52,4 persen.
Setelah itu menyusul nama nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Menteri Koordinator LB Panjaitan, Menteri Sosial Juliani Batubara, Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri BUMN, Erick Tohir, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
Nah, apa sih hubungannya olahraga dengan isu besar yang sedang dihadapi oleh bangsa saat ini? Atau apakah Corona masuk Indonesia, karena rakyat Indonesia kurang banyak berdoa, hingga Fachrul Razi layak di-reshuffle?
Tentu tidak, survei hanya mengumpulkan pendapat dari publik mengenai kepuasan kinerja kementerian. Dengan kata lain, jika penulis tidak suka dengan gaya Menteri Jokowi yang suka marah-marah, maka Ia Layak Diganti. Titik! Â Â
Pun demikian dengan Menteri Yasona yang menempati urutan teratas. Dengan nilai 64.1% saja, berarti masih ada 35.9% yang tetap menginginkan dirinya ada di Kabinet Indonesia Maju.
Pusing, demikian kata yang bijak.
Nah daripada pusing, hingga nanti bapak Presiden Jokowi benar-benar menentukan siapa yang pantas tetap berada dan yang harus hilang, maka ada baiknya menganalisis isu Reshuffle Kabinet dari Sisi Numerologi.
Jangan dulu terlalu berharap penulis akan membuka siapa saja yang akan terimbas perombakan, nanti dibilangin "Membocorkan Rahasia Tuhan" lagi. (Ehemmm....).
Namun penulis akan memberikan sedikit clue.