Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa Benar Ya, Ada Warna Hoki?

11 Juli 2020   06:49 Diperbarui: 11 Juli 2020   15:44 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Warna-warni Hokki (Sumber: shawnliv.com)

Demikian pula dengan warna putih yang diwajibkan untuk digunakan oleh keluarga yang sedang berduka, meskipun budaya Kaukasia lebih memilih hitam sebagai warna berkabung.

Baju Bodo yang berwarna-warni dalam adat budaya Bugis-Makassar pun tidak dipakai begitu saja. Warna baju bodo menunjukkan usia ataupun martabat pemakainya.

  • Warna jingga, dipakai oleh perempuan umur 10 tahun.
  • Warna jingga dan merah digunakan oleh perempuan umur 10-14 tahun.
  • Warna merah untuk 17-25 tahun.
  • Warna putih digunakan oleh para inang dan dukun.
  • Warna hijau diperuntukkan bagi puteri bangsawan
  • Warna ungu dipakai oleh para janda.

Nah sekarang kita kembali kepada penjelasan Koh Ahong. Penulis tidak akan menjelaskan bagaimana sistem perhitungan pengaruh ke-5 unsur dalam hitungan nasib.

Namun mari kita berpikir secara logika, jika seseorang yang pembawaanya marah melulu, maka seharusnya menghindari diri dari seluruh elemen yang dapat memancing emosinya.

Jangan mengonsumsi makanan yang terlalu asin, banyak-banyak beristirahat agar pikiran dapat tenang. Pun pihak keluarga yang berada di sekitarnya, sebaiknya melakukan hal-hal yang dapat membuat ia tenang.

Dari sisi psikologi, konon warna merah menyala, dapat meningkatkan adrenalin seseorang sehingga ia bisa menjadi lebih agresif. Jika demikian adanya, maka orang yang suka marah-marah, sebaiknya mengurangi interaksi dengan warna merah, termasuk pakaian yang dikenakan.

Selain itu, setiap pribadi juga memiliki warna favorit dan warna yang tidak disukai. Sebagai contoh, penulis yang tidak terlalu suka dengan warna merah muda, sampai kapanpun akan selalu menghindari warna tersebut. Kalaupun dipaksakan, maka akan menimbulkan ketidaknyamanan.

Penulis menyukai warna biru, yang konon kabarnya sangat identik dengan intelektual yang tinggi, namun sering menutup diri. Ya benar juga sih, kerjaanya tiap hari hanya menulis artikel di Kompasiana. :)

Makna warna pada psikologi dan metafisika memiliki pemahaman yang sama, warna tertentu akan memberikan pengaruh kepada karakter seseorang.

Tidak ada salahnya mengikuti saran Koh Ahong, jika memang penulis memercayainya.

Namun jika tidak diikuti, maka petaka akan datang menghampiri. Sebabnya sang istri yang sangat memercayai Koh Ahong akan ngomel melulu. Lagipula untuk apa meramal nasib, jika rekomendasinya tidak didengarkan bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun