Dalam memilih pekerjaan, biasanya unsur pada diri seseorang juga dihubungkan dengan unsur pada pekerjaan. Unsur api yang kuat pada profesi koki misalnya, sedikit banyak akan memengaruhi sifat seseorang menjadi mudah gerah, akibat panasnya wajan yang harus dihadapi.
Pun setiap tahun, akibat pergeseran kosmis, akan ada unsur-unsur yang lebih dominan yang memengaruhi kepribadian seseorang. Dalam hal ini, konon penulis harus berhati-hati dengan unsur api, logam, dan kayu yang dilambangkan dengan ketiga warna tadi.
Oke, cukup sampai di sini, Mbah Ukik matanya sudah kelilipan membaca penjelasan metafisika ini.
Sekarang, mari kita melihat bagaimana pengaruh warna dalam kehidupan, dan bagaimana ia dapat memberikan pengaruh terhadap karakter seseorang.
Warna ada di sekitar kita dan memengaruhi indra penglihatan. Dengan demikian, ia akan sangat memengaruhi persepsi kita, baik secara sadar maupun tidak.
Dari hasil persepsi ini, maka timbullah perasaan. Secara umum perasaan yang akan muncul, hanya terbagi menjadi tiga saja, yaitu suka, tidak suka, atau biasa-biasa saja.
Namun jika ditelaah lebih jauh lagi, setiap warna akan memberikan impresi secara umum kepada manusia.
Sebagai contoh, dikutip dari sumber, dalam ranah desain interior, warna biru seringkali digunakan untuk menciptakan kesan luas, stabil, sejuk, dingin, dan relaksasi pada ruangan.
Pun dari sisi kesehatan, penggunaan warna biru diyakini mampu meningkatkan konsentrasi, mengatasi rasa cemas, tekanan darah tinggi, migrain, bahkan imsonia.
Di alam, warna biru sangat identik dengan lautan dan langit. Secara umum, melihat lautan yang luas dan langit yang cerah akan menggambarkan perasaan kita terhadap warna biru.
Selain itu, ada warna-warna tertentu yang berlaku secara umum. Seperti orang Tionghoa yang menganggap bahwa warna merah adalah warna hoki yang harus digunakan pada hari imlek dan hari berbahagia lainnya.