Lebih lanjut, ada juga sebuah studi yang dapat membedakan mereka yang penakut dan tidak. Otak melepaskan dopamin atau zat kimia yang berhubungan dengan rasa senang jika takut. Banyaknya dopamin dan reseptor yang dimiliki akan memengaruhi apakah kita adalah tipe penakut atau pemberani.
Dalam psikologi, fenomena terhadap seseorang yang bisa melihat hantu disebut dengan histeria massa. Hal ini disebabkan karena efek tekanan jangka panjang yang membuat seseorang mudah merasa pusing, mual, hingga kejang-kejang, dan ujung-ujungnya penampakan hantu akan terasa.
Salah satu penyebabnya adalah karena terlalu sering atau sangat menghayati film atau kisah horor. Mungkin juga hal ini yang menjelaskan, mengapa penulis horor, atau crew film horor, sering merasa diganggu oleh mahluk halus. Â
Efek Keracunan Karbon Monoksida dan Zat Berbahaya Lainnya.
Ada sebuah kisah mengenai sebuah keluarga yang pindah ke rumah baru, yang menjadi ketakutan akibat sering mendengarkan hal-hal aneh dalam rumahnya. Namun ternyata setelah diselidiki, fenomena tersebut diakibatkan karena efek keracunan Karbon Monoksida pada tungku api yang rusak.
Bukan hanya dari faktor eksternal saja, kekurangan tidur juga dapat merangsang otak untuk memproduksi Karbon Monoksida yang berlebihan. Hal ini lah yang membuat pikiran tidak fokus dan berimbas pada penglihatan.
Dengan demikian, maka informasi visual menjadi tidak lengkap, pikiran akan membentuk gambaran yang tidak sepenuhnya benar, dan delusi serta halunisasi akan muncul dengan sangat dominan.
Selain Karbon Monoksida, ditenggarai juga zat formaldehida dan pestisida dapat menghasilkan efek yang sama. Pun halnya dengan beberapa jenis jamur beracun yang dapat merangsang persepsi adanya penampakan.
Shane Rogers dan timnya dari Clarkson University, melakukan penelitian terhadap efek halunisogen dari spora jamur beracun ini. Penelitian kemudian membuat kesimpulan lebih jauh lagi yang menyimpulkan mengapa penampakan sering terjadi di gedung tua dengan kondisi kualitas udara yang buruk.
Efek Lingkungan.
Medan elektromagnetik dan infrasonik juga memengaruhi faktor penampakan barang halus. Hal ini dijelaskan oleh Michael Persinger, seorang Neurosaintis asal Canada.