Salah satu ilmu Metafisika Tiongkok Kuno yang paling populer adalah Fengshui. Dua kata, yaitu Feng (angin) dan Shui (air) menjadi pilihan kata para praktisi untuk menggambarkan ilmu ini.
Kata ini terdiri dari dua unsur alam yang mewakili ilmu yang menganalisis tata ruang, sehingga manusia dapat memilih tempat bernaung yang harmonis dengan alam sekitarnya.
Namun kata yang populer ini kemudian menjadi generik. Hampir semua ilmu Metafisika Tiongkok Kuno pun dilabeli dengan kata Fenghsui.
Mian Xiang yang berarti seni membaca wajah misalnya, sering disebut dengan Fengshui Wajah, begitu pula dengan membaca nasib yang merupakan cabang dari ilmu Ba Zhe, sering menjadi salah kaprah dengan pertanyaan, "bagaimana Fengshui saya tahun ini?"
Fengshui menjadi esensial setelah semakin banyak orang yang menyadari bahwa rumah dan tempat kerja penting untuk terasa nyaman ditinggali yang kemudian dapat membawa unsur hokki.
Ilmu Fengshui memiliki banyak pertentangan. Bukan saja diantara mereka yang memercayai maupun tidak, namun juga di antara para Suhu Fengshui yang sering saling berdebat mulut, mengenai keahlian yang dimilikinya.
Baca juga: Mengapa Sesama Ahli Fengshui Suka Saling Menjelek-jelekkan, SihÂ
Prinsip pada Fengshui memang berasal dari filsafat Tiongkok Kuno yang jelimet bagi orang awam. Teori arus Chi (energi), lima elemen dasar (logam, kayu, air, api, tanah) dan juga kesesuaian Shio menambahkan kerumitan ilmu ini.
Belum lagi peralatan, seperti Kompas Fengshui, Meteran Fengshui, dan juga bermacam akesesoris penolak bala yang menambah kepastian bahwa "jika Anda bukan Master, maka jangan coba-coba untuk mengatur Fengshui rumah Anda."
Padahal jika ingin ditilik dari sisi sederhana, setiap manusia memiliki insting untuk membuat tempat tinggalnya terasa nyaman. Bukankah maksud dan tujuan dari ilmu Fengshui adalah demikian adanya?
Tempat tinggal yang terasa nyaman, akan membuat penghuninya merasa tenang, dan itu bisa dilakukan tanpa adanya intervensi dari manusia berjanggut Panjang dengan jimat penolak bala.
Nah untuk itu, melalui artikel ini, penulis ingin menyampaikan beberapa hal dasar agar pemilik rumah dapat mengatur Fengshui rumahnya secara sederhana dan bermanfaat.
Kebersihan adalah segalanya.
Kesalahan terbesar dari penghuni rumah adalah terbiasa dengan apa yang sudah biasa. Jika rumah tidak dibersihkan, penumpukan barang akan terjadi dengan cepat.
Hal ini kemudian membuat rumah menjadi kotor dan tidak teratur. Segera buanglah barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi, terutama yang menimbulkan kenangan buruk, seperti barang dari mantan kamu. Hati-hati ya, kenangan buruk dalam Fengshui adalah Chi (Energi) yang buruk.
Pastikan Cahaya yang Cukup.
Setiap rumah pasti didesain dengan cahaya alami, maupun buatan dalam bentuk tata lampu. Jika aturan ini dipatuhi, maka seharusnya rumah akan mendapatkan pencahayaan yang cukup.
Yang sering luput dari pehatian, adalah ruang cahaya yang diabaikan. Seperti tidak membuka gorden, penumpukan barang pada sumber cahaya, atau tidak mengganti bola lampu yang sudah rusak.
Dalam Fengshui, Cahaya adalah 'Yang' (aura positif) yang merupakan kebalikan dari 'Yin.' Bisa bayangkan bagaimana sebuah rumah yang gelap? Hantu akan datang menghampiri.
Pastikan ruangan tersisa untuk manusia dan benda mati.
Secara umum ruangan dalam rumah terbagi menjadi dua fungsi, yaitu letak benda mati (seperti meja, kursi, kloset, dll) serta alur jalan tempat pergerakan benda hidup.
Area yang terpenting adalah kamar tidur, koridor, dapur, ruang kerja, dan ruang tamu yang banyak melibatkan aktivitas manusia.
Pernah memasuki sebuah rumah di mana Anda harus berjingkrak-jingkrak? Atau duduk di sofa yang dipenuhi dengan tumpukan barang? Nah pada dasarnya Filsafat Fengshui mengajarkan bahwa mereka yang hidup dan mati pasti memiliki tempatnya sendiri.
Pastikan penggunaan ruangan sesuai dengan fungsinya.
Sangat penting untuk membedakan ruang privat dan ruang untuk menerima tamu. Jangan sampai ruangan yang hanya dikhususkan untuk keluarga, menjadi ajang kumpul-kumpul bocah tetangga.
Jangan pernah menggabungkan aktifitas umum pada kamar tidur, karena ruangan ini adalah tempat yang paling penting dalam unsur Fengshui. Kenyataannya jelas, jika seseorang tidak bisa tidur dengan nyenyak, maka segala aktivitas akan terhambat.
Pemandangan seperti anak-anak bermain di dapur, ruang tamu yang jadi kamar tidur, atau taman yang menjadi gudang, sebaiknya dihindari. Hal ini juga penting untuk mencegah kecelakaan-kecelakaan kecil yang bisa saja terjadi.
Sirkulasi Udara Bejalan Lancar.
Selain pencahayaan, tentunya sirkulasi udara juga prioritas. Pada jendela utama atau yang terletak pada daerah yang strategis, pastikan udara dapat mengalir dengan baik.
Area yang tidak bersirkulasi dengan baik akan menimbulkan bau pengap yang tidak menyenangkan. Pemilik rumah yang sudah terbiasa mungkin akan mengabaikannya, namun para tamu tak diundang, seperti kecoa, tikus, dan lalat pun akan senang.
Dalam ilmu Fengshui, tamu-tamu tak diundang ini menandakan energi jahat. Nah, kenyataannya, hewan dan serangga tersebut adalah pembawa penyakit kan.
Aksesoris dan Dekorasi yang Sesuai dengan Keinginan.
Beberapa Master Fengshui sering menyarankan untuk memasang aksesoris sebagai tolak bala. Prinsipnya adalah keseimbangan alam melalui filosofi lima unsur harus terjadi.
Bagi mereka yang percaya tahyul, aksesoris tersebut sering dihubungkan dengan jimat atau tolak bala. Padahal ada sebuah cara berpikir sederhana yang dapat menjelaskan hal ini.
Pertama;Â Singkirkan barang berbahaya dan tidak sehat, seperti sudut meja yang tajam, peletakan aksesoris yang mudah pecah pada tempat rawan, daerah yang sering tergenang air, atau mebel lama yang mudah menjadi sarang rayap. Jelas barang ini hanya akan menjadi beban, karena bisa menimbulkan bahaya bagi penghuni rumah.
Kedua;Â aksesoris semacam lampu, lukisan, atau pajangan dimaksudkan untuk mempercantik rumah. Dalam ilmu desain interior, dekorasi harus berada pada tempatnya, sehingga enak dipandang dan memberikan rasa nyaman bagi yang melihatnya.
Kesalahan terbesar adalah membeli barang yang kelihatan cantik pada toko, namun tidak memiliki tempat untuk dipajang. Buntutnya, barang-barang tersebut hanya akan terletak pada sudut ruangan yang tidak memungkinkan dan membuat rumah yang seharusnya asri menjadi tidak nyaman lagi.
Begitu pula dengan perpaduan warna yang tidak sesuai akan menimbulkan perasaan tidak nyaman, apalagi dengan cat tembok atau wall paper yang sudah buram. Usahakan untuk melakukan perbaikan sederhana terhadap warna-warni dalam rumah.
Fengshui yang baik adalah menyeleraskan perasaan dengan lingkungan, atau dengan kata lain Anda harus menyayangi tempat tinggal Anda. Bagaimana mungkin menyayangi sesuatu atau seseorang tanpa peduli mengenai keadaannya?
Harus memiliki rasa kebanggaan, rumah yang tak terurus akan membuat penghuninya tidak betah di rumah. Kadang kita malah lebih menyukai rumah tetangga daripada rumah sendiri.
Prinsip Aliran Chi adalah aliran kehidupan. Cobalah buat denah rumah Anda secara sederhana dan membayangkan bagaimana Anda berseliweran dalam rumah, apakah ada area yang jarang, atau bahkan tidak pernah dikunjungi sama sekali?
Selain itu, ilmu Fengshui juga menyatakan bahwa setiap tempat yang bagus pasti memiliki hawa manusia. Dengan demikian, Anda bisa mulai mendeteksi area rumah mana yang jarang dikunjungi.
Tempat tersebut, biasanya merupakan sudut ruangan atau ruangan tersembunyi yang terlalu berantakan untuk dilihat. Mulailah dengan membersihkan dan memanfaatkan area tersebut dengan bijak, karena area yang jarang dikunjungi biasanya kotor dan tidak sehat.
Kasus anomali seperti jalanan tusuk sate yang tidak bagus dalam ilmu Fengshui, biasanya justru membawa hokki bagi pemiliknya. Penjelasan yang biasanya terjadi adalah bahwa anomali ini berhubungan dengan Ba Zhe (nasib) sang pemilik yang tidak biasa.
Mengingat bahwa setiap manusia adalah unik adanya, maka Fengshui Rumah yang terbaik adalah bersikap lumrah sesuai dengan nurani hati terdalam.
Semoga bermanfaat.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H