Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sekolah Santet di Amerika Serikat, Saatnya Trump Benar-benar Butuh Rugyah

9 Juni 2020   10:10 Diperbarui: 9 Juni 2020   10:12 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan kedua, Negara Amerika Serikat yang terkenal sangat maju dalam pemikiran, apakah masih menyimpan kelompok penyihir dalam kehidupan bermasyarakat?

Ternyata bukan hanya kelompok atau komunitas, negara ini juga mengakui secara resmi adanya Sekolah Untuk Penyihir, tepatnya di Grey School of Wizardy atau Sekolah Sihir Grey, negara bagian California.

Pertama kali dibuka pada tanggal 1 Agustus 2004, pendirinya adalah Oberon Zell-Ravenheart. Sebagai Lembaga non-profit, Sekolah ini tidak membedakan siswa yang ingin mendaftar.

Semua siswa dari seluruh penjuru dunia, gender, agama, dan ras boleh bergabung. Tidak main-main, pada tahun 2011, sekolah tersebut telah mencatat 735 siswa dari seluruh penjuru.

Sekolah ini menjadi sekolah penyihir pertama di dunia yang memiliki lisensi dan kurikulum yang jelas. Tecatat sebanyak 16 kurikulum yang tersedia bagi para peminat. Mulai dari pengenalan dan praktik sihir dasar, mistisme, ilmu pikiran, ilmu menafsir mimpi, penyembuhan penyakit, ramuan sihir, meramal, penguasaan hewan liar, ritual sihir, hingga tentunya, santet.

Nah, bagi anda yang sinis terhadap dunia gaib, mungkin ada baiknya untuk mulai waspada. Sihir dan keberadaanya telah muncul secara nyata di dunia modern.

Jika anda masih takut dan khwatir, maka saatnya untuk menentukan pilihan, yaitu menjadi bagian dari penyihir resmi atau saatnya untuk lebih giat lagi beribadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

Sumber: 1 2 3

SalamAngkaâ„¢

Rudy Gunawan, B.A., CPS®

Numerolog Pertama di Indonesia – versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun