Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ramalan ke-7 Joyoboyo, Polemik 7 Presiden Notonogoro, dan Analisis Numerologi

8 Juni 2020   11:11 Diperbarui: 8 Juni 2020   11:34 28961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Presiden RI. Sumber: zonareferensi.com

Try sendiri mengaku kala itu ia belum ditanyai kesanggupannya oleh bapak Presiden, namun kabar mengenai ABRI mendukung Try Sutrisno sudah kadung menyebar di Masyarakat.

Pada saat beliau dilantik, spekulasi mengenai no-to-no-go-ro kembali mencuat. Banyak pengamat yang menganalisis bahwa periode 1993 -- 1998 adalah merupakan masa terakhir Soeharto dan tongkat estafet telah dipersiapkan kepada sang perwira muda yang ramah ini.

Namun takdir berkata lain ketika Soeharto kembali menyatakan niat untuk menjadi Presiden pada periode berikutnya dan mengangkat BJ Habibie sebagai wakilnya, yang kemudian menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri pada tahun 1998, akibat reformasi.

Para spekulan kecele, karena nama Presiden berikutnya tidak berakhiran No. Namun lagi-lagi cocokologi atas nama ramalan yang sakral dibuat. Paling tidak ada dua isu yang beredar.

Disebutkan bahwa Presiden dari ramalan Joyoboyo harusnya yang memiliki masa jabatan lengkap. Kata noto dan negoro adalah dua suku kata yang terpisah, sehingga tiga presiden yang tidak memiliki masa jabatan lengkap, dianggap hanya bunga-bunga transisi. Ketiga Presiden tersebut adalah BJ. Habibie, Gus Dur, dan Megawati Soekarno Putri.

Cocokologi kedua adalah teori bahwa Sang Joyoboyo yang pandai berpantun, menyembunyikan arti buwono menjadi nogoro. Nah dengan demikian huruf Bacharuddin jUsuf habibie, Abdurahman WAhid dan megaWAti sepertinya pas mengisi terminologi tersembunyi ini.   

Ketika pemilihan presiden secara langsung digelar pada tahun 2004, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih, ia kembali digadangkan sebagai Satrio Piningit, karena memiliki nama NO. 

Berhasil menjadi Presiden dalam dua periode, publik dibuat penasaran dengan nama GO sebagai Presiden berikutnya.

Pada konstelasi Pemilihan Presiden tahun 2014, ramalan Joyoboyo pun menciptakan dua kubu pengamat dunia lain yang saling berbeda pendapat. 

Ada yang mengatakan bahwa Buwono sesuai dengan akhiran nama praboWO, namun ada juga yang mengatakan bahwa Joko Widodo yang memiliki nama kecil mulyoNO sebenarnya merupakan NO berikutnya setelah presiden SBY. Ada-ada saja.

Yang pasti kubu alam gaib lah yang mendukung teori MulyoNO menjadi pemenangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun