Masih dari Jepang, tepatnya di kuil Yasaka, kota Yamaga, Kyoto. Pada hari Senin 27.04.2020, seorang pendeta tertinggi Shinto memimpin doa sambil membagi-bagikan jimat anak anjing Ingohyotan yang merupakan replika dari jaman Edo
Isi dari doa adalah memohon kepada Tuhan untuk melindungi mereka dari bencana nasional dan berharap jimat Ingohyotan tersebut dapat melindungi diri mereka dari ancaman virus.
Menurut sang pendeta, sebelum ke kuil, ia telah memberikan seekor anak anjing "utusan surga" meminum sake sebagai ungkapan rasa terima kasih. Setelah itu, sang anak anjing kemudian menghilang pergi untuk mengusir wabah Corona.
Tidak mau kalah dari kuil Yasaka, kuil Izumo Taisha yang berada di prefektur Shimane ternyata sudah membuktikan kesaktiannya, dengan menjadikan Shimane sebagai salah satu dari tiga prefektur di Jepang yang bebas Corona.
Sontak prestasi ini membuat kuil tersebut menjadi terkenal dengan jimatnya yang dapat dibeli. Bagi warga yang tinggal jauh, atau sedang menjalani masa karantina, jimat ini dapat dimiliki melalui pesanan pos.
Agar lebih afdol, warga dapat mempercepat keinginannya lewat doa berbiaya. Biaya doa dan jimat bervariasi mulai dari 5.000, 8.000, hingga 10.000 yen. Tentunya semakin tinggi biayanya, semakin manjur doanya.
Cukup tuliskan nama, alamat, tanggal lahir, nomer telpon, dan biaya doa dalam surat. Jangan lupa untuk mengirim uang ke nomer rekening yang telah disediakan.
Jika anda punya pertanyaan silahkan hubungi kantor administrasi kuil Izumo Taisha melalui nomer telpon 0853-53-3100 namun hanya menggunakan bahasa Jepang saja.
Sepertinya Jepang akan menjadi negara pertama yang bebas Corona. Bagaimana tidak, fenomena jimat urusan Corona bukan hanya milik pendeta dan kelenteng saja, namun jimat juga diproduksi secara masif melalui penelitian ilmiah.
Adalah kalung yang bernama Shut Out yang dipercayai dapat melindungi badan dari serangan bakteri dan virus. Toamit selaku produsen kalung mengklaim produknya "terbukti secara eksperimental efektif memblokir partikel dan bakteri yang ada di udara, serta berbagai virus epidemi, mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menginfeksi orang lain."