"Dengan hasil positif fase 1 dan juga eksperimen menggunakan tikus, tim Moderna segera melanjutkan tahap berikutnya secepat mungkin untuk memulai tahap ke 3 di bulan Juli."
"Jika berhasil, maka kita akan melakukan investasi yang besar-besaran untuk memproduksi vaksin yang dapat melindungi sebanyak mungkin manusia dari SARS-CoV-2"Â Ungkap Stephane Bancel, CEO Moderna. Â
Lebih lanjut menurut dr. Arief, "berdasarkan penelitian ini, bisa dibuatkan 'Target Therapy' yang bisa langsung bekerja di jalur S-309"Â atau dengan kata lain, peneliti dapat menggunakan kasus antibodi yang telah terbentuk dari SARS-CoV-1 sebagai penutup pintu masuk bagi SARS-CoV-2.
Jalur yang disebut dengan antobodi S-309 telah ditemukan terbentuk secara alami dari tubuh para pasien penyintas penyakit SARS, meskipun penelitian ini masih memerlukan beberapa tahap lanjutan, mengingat sistem mutasi virus Covid-19 termasuk sangat cepat.
Namun paling tidak sudah ada dua perusahaan farmasi besar yang telah bekerja mengembangkan penelitian terhadap sistem 'Target Therapy' ini, yaitu VIR Technology dan GSK (Glaxo Smith-Kline)
Ide yang menjadi dasar 'Target Theraphy'Â yang menggunakan prinsip mengembangkan antibodi spesifik pada penyakit spesifik sebenarnya telah muncul pada tahun 1908, Ketika Paul Erlich, seorang dokter berkebangsaan Jerman mengembangkan ide "One Drug, One Disease".
Namun pada saat itu, ide tersebut terkesan mengada-ada, hingga penelitian mengenai kloning antobodi mulai dikembangkan pada tahun 1970an, dan baru pada tahun 1980an, dunia medis dapat melakukan uji coba pada manusia.
Salah satu riwayat tersukses dalam penemuan ini disebutkan pada film "Living Proof" yang menceritakan mengenai 'Target Therapy'Â pertama terhadap penderita kanker payudara dengan tipe reseptor HER2.
Kanker Payudara HER2 positif adalah kanker payudara yang berasal dari bermutasinya protein "Human Epidermal Growth Factor Receptor-2." Reseptor ini sebenarnya membantu manusia dalam mengontrol pertumbuhan dan perbaikan sel-sel payudara.
Namun jika kelebihan, justru bisa menyebabkan reproduksi sel payudara yang tidak terkontrol, sehingga menyebabkan kanker payudara.
Setelah keberhasilan 'Target Therapy"Â terhadap penderita Kanker Payudara HER2, maka hingga saat ini sudah banyak penemuan "Monoclonal Antibodi," yang diciptakan untuk beberapa penyakit mutasi spesifik.