Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Para Superhero Asli, Ingin Jadi Superman, Magneto, atau Flash? Temukan Caranya!

27 Mei 2020   16:18 Diperbarui: 27 Mei 2020   16:19 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun para ilmuwan menolak cerita-cerita ini, karena belum pernah ada uji coba yang membuktikan. Lagipula, teori hanya mengatakan bahwa kasus ini terjadi jika seseorang berada dalam situasi hidup mati.

Tetapi secara sains, diketahui bahwa jika otak menerima sinyal berbahaya, maka zat-zat seperti Adrenalin, Dopamine, dan Ampethamine akan diproduksi oleh otak yang berfungsi untuk memacu seseorang bergerak lebih cepat dan kuat.

Penggunaan stimulan atas teori ini sudah pernah dilakukan di dunia olahraga, yang dikenal dengan istilah 'Doping', yang kemudian dilarang.

Ekolokasi ala Dare Devil

Ekolokasi (Echolocation) adalah kemampuan untuk menggunakan frekuensi suara untuk mengidentifikasi obyek di sekeliling. Kemampuan ini lazim dimiliki oleh beberapa hewan, khususnya yang tergolong sebagai hewan malam hari.

Namun sebenarnya manusia juga memiliki kemampuan ini, khususnya para tuna netra. Dua orang yang paling terkenal dalam melakukan Ekolokasi adalah Daniel Kish dan Ben Underwood.

Daniel Kish sendiri adalah seorang warga Amerika dan Presiden dari World Acces for The Blind. Kemampuannya layaknya manusia normal yang dapat melihat. Bagi dirinya, kebutaan bukanlah sebuah halangan untuk beraktivitas normal.

Otak Super ala Professor X

Pola meditasi yang dilakukan oleh beberapa bhiksu Buddha di Himalaya, membuat mereka memiliki otak super. Kemampuan ini digunakan oleh mereka agar dapat bertahan pada kondisi ekstrim pegunungan Himalaya.

Para ilmuwan yang datang meneliti hal ini mengungkapkan bahwa para bhiksu tersebut mampu mengatur metabolisme tubuh mereka sehingga tidak merasakan dinginnya cuaca yang membeku.

Selain itu, kemampuan otak mereka yang berbeda juga sanggup bertahan tanpa makan dan minum dalam waktu yang cukup lama. Yang lebih mencengangkan lagi, mereka dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga dapat mengeringkan pakaian basah yang mereka kenakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun