Ada-ada saja ulah Netizen yang mengaku Youtuber. Ingin hidup terkenal dari penambahan followers, hal-hal di luar nalar sering dijadikan aksi.
Baru-baru ini seorang Youtuber asal Kota Bandung, Ferdian Palaka, membuat sensasi dengan membagi-baikan "sembako sampah" kepada para waria dan anak-anak kecil.
Bukannya mendapat pujian, kecaman pun datang bertubi-tubi. Maksud hati mendapatkan angka followers, apa daya angka pada KUHP datang menjerat. Satu orang berinisial T sudah menjadi tersangka, Ferdian masih dalam perburuan.
Alih-alih menyesal, Ferdian justru mengunggah Instagram story berjanji akan menyerahkan diri jika followersnya telah mencapai 30.000. Mashyallah, apa sih maunya si anak ini.
Belum selesai publik dibuat tercengan, sebuah berita menghebohkan datang dari platform Tik-Tok. Memang medsos ini banyak memuat konten yang kontrovesial. Setelah sebelumnya ada tren "sholat sambil joget", lantas muncul pula "memasukkan es batu ke dalam vagina."
Apa daya dunia maya tak terbatas, muncul lagi tren menggunakan keripik kaleng untuk mengerjai wanita. Caranta adalah dengan menaruh (maaf) penis di dalam kaleng keripik kentang yang bagian bawahnya telah dibolongi sebelumnya.
Pada saat tangan istri atau teman wanitanya memasukkan tangan untuk mengambil keripik kentang, maka mereka akan terkejut menyentuh sesuatu yang tidak diharapkan sama sekali berada disana.
Tren yang awalnya terpikir lucu, kemudian memunculkan kontroversial dan kecaman. Apalagi setelah salah satu penyanyi terkenal asal Inggris, Olly Murs ikut meramaikan tren ini.
Olly sukses mem-"prank" kekasihnya yang menyentuh penisnya pada saat ingin mengambil kerupuk pada kaleng keripik kentang, pada saat mereka nonton film bersama.
Bukannya pujian, hujan kritik dan kecaman datang dari para penggemarnya. Banyak yang mengatakan bahwa Olly terlalu berlebihan.
"Bagaimana bisa Olly melakukan tren ini? Seperti menganggap pelecehan seksual merupakan candaan semata," kritik seorang netizen.
"Sangat kecewa melihat video ini. Olly merupakan idola banyak pria dan wanita muda. Secara tidak langsung ia mengajarkan bahwa tidak apa-apa melecehkan wanita,"Â kritik netizen lainnya.
Bukannya tanpa alasan, para netizen khwatir bahwa video prank ini dapat diikuti oleh banyak orang lain yang tidak bertanggung jawab. Tidak lucu sama sekali.
Entah apa yang dilakukan oleh Olly, setelah mengetahui bahwa aksinya mendapat banyak kecaman. Apakah menyesal? Atau malah cuek sama sekali. Belum ada kabar lebih lanjut mengenai hal ini.
Namun yang pasti, si Ferdian sudah meminta maaf dan memohon agar dirinya diampuni. "Gw minta maaf buat semua orang yg tersinggung atas video saya. Gw bener-bener gatau skrg harus ngapain," tulisnya dalam Instagram Story, Senin (4/5/2020).
Namun embel-embel syarat 30.000 followers? Hmmm... Bukanlah sesuatu hal yang penting jika tidak diimingkan. Boro-boro sikap empati, malah meminta "ganti rugi."
Sepertinya media sosial dapat membuat seseorang menjadi kalap. Merasa bahwa ketenaran adalah segalanya, pemahaman kemanusiaan sudah tidak terasa penting lagi.
Siapapun bisa melakukan "prank" dan siapapun bisa "di-prank"Â Namun yang terpenting adalah berpikirlah, jika anda tidak suka "di-prank", maka janganlah "nge-prank."Â Sesingkat itu saja.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H