"Sangat kecewa melihat video ini. Olly merupakan idola banyak pria dan wanita muda. Secara tidak langsung ia mengajarkan bahwa tidak apa-apa melecehkan wanita,"Â kritik netizen lainnya.
Bukannya tanpa alasan, para netizen khwatir bahwa video prank ini dapat diikuti oleh banyak orang lain yang tidak bertanggung jawab. Tidak lucu sama sekali.
Entah apa yang dilakukan oleh Olly, setelah mengetahui bahwa aksinya mendapat banyak kecaman. Apakah menyesal? Atau malah cuek sama sekali. Belum ada kabar lebih lanjut mengenai hal ini.
Namun yang pasti, si Ferdian sudah meminta maaf dan memohon agar dirinya diampuni. "Gw minta maaf buat semua orang yg tersinggung atas video saya. Gw bener-bener gatau skrg harus ngapain," tulisnya dalam Instagram Story, Senin (4/5/2020).
Namun embel-embel syarat 30.000 followers? Hmmm... Bukanlah sesuatu hal yang penting jika tidak diimingkan. Boro-boro sikap empati, malah meminta "ganti rugi."
Sepertinya media sosial dapat membuat seseorang menjadi kalap. Merasa bahwa ketenaran adalah segalanya, pemahaman kemanusiaan sudah tidak terasa penting lagi.
Siapapun bisa melakukan "prank" dan siapapun bisa "di-prank"Â Namun yang terpenting adalah berpikirlah, jika anda tidak suka "di-prank", maka janganlah "nge-prank."Â Sesingkat itu saja.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI