Seorang manusia bisa saja memiliki jutaan teman di seluruh dunia, namun hanya terbatas pada followers medsos saja. Jari memegang peranan yang jauh lebih penting daripada mulut sebagai alat untuk mengekspresikan diri. Kesantunan hanya cukup pada tulisan saja, toh tidak ada yang memedulikan bahasa tubuh jika sedang nge-chat kan?
Pada zaman keemasan, berbicara dengan penuh perhatian adalah kekuatan yang dahsyat, coba lihatlah sekarang, anda akan dihadapkan untuk berbicara dengan manusia yang matanya tidak pernah terlepas dari gawainya.
Pada zaman keemasan, luasan pertemanan menentukan tingkat pengetahuan, coba lihat sekarang, duduk bengong sudah dapat menyerap informasi sakti mandraguna, namun pertanyaanya, apakah informasi itu benar?
Penulis masih mengingat, bagaimana perjalanan bisnis pertama dilakukan. Tiba di Bandara Hasanuddin, hal pertama yang dicari adalah majalah bulanan terbitan terbaru. Duduk dua jam di dalam pesawat, melahap berita yang sudah pasti valid.
Tiba di bandara Soekarno-Hatta jadul, hal pertama yang dicari adalah telpon koin. Menelpon istri di rumah, menandakan semuanya sehat-sehat saja.
Sesampainya di kantor dan berdiskusi dengan relasi, banyak hal tergali dengan sempurna. Tidak ada izin untuk menerima telpon yang tiba-tiba bedering. Konsentrasi tidak terganggu dengan notifikasi pada aplikasi medsos yang belum terbaca.
Pertemuan selesai jam 4 sore, balik ke hotel, cek in, dan tidak lupa menitip nomer telpon hotel ke rumah melalui resepsionis. Makan malam bersama kawan dan bercanda sampai pagi, tanpa perlu mengecek pesan pada whatsapp, "kamu lagi ngapain?" Masyallah, indahnya...
Oh ya, penulis masih menyimpan pager pertama yang dibeli dengan harga Rp.150.000,- Apakah kompasianer masih memiliki salah satu dari ke-7 perlengkapan perang di zaman keemasan? Atau mungkin ingin menambahkan perlengkapan penting yang mungkin terlupakan? Silahkan tambahkan pada kolom komentar.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H