Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Bisakah Mengenakan Daleman Boxer pada Saat WFH?

1 Mei 2020   20:10 Diperbarui: 1 Mei 2020   20:07 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Daleman Boxer. Sumber: GQ.com

Celana? Sudah pasti daleman boxer. (Toh gak kelihatan kan. Hihihi).

Satu persatu layar kecil muncul pada aplikasi Zoom, berbagai nama yang belum dikenal tampil dibawah layar mengikuti wajah-wajah yang buram, mungkin akibat koneksi yang belum stabil.

"Selamat malam, halo apa kabar, terima kasih sudah hadir" suara bersahut-sahutan terdengar. Penulis yang masih asing dengan komunitas ini, kemudian mencoba beradaptasi.

Sambil ikut meramaikan, mata penulis tertuju pada tampilan. Hasilnya, rambut gondrong, brewok tak tercukur, wajah gelap, baju kusam, dan tanpa make-up. 

Kesimpulan pertama; WFH memberikan kebebasan bagi peserta untuk berpakaian apa saja.

Kesimpulan kedua; koneksi internet gak jelas, gambar buram.

Kesimpulan ketiga; lampu buram, suasana rumah gelap, dan ribuan alasan lainnya yang sengaja dikondisikan agar wajah peserta tidak kelihatan, biar aman.

Nah dengan demikian maka sebenarnya WFH tidak memerlukan aturan selayaknya bekerja seperti biasa. Namun, apakah itu akan memengaruhi performa kerja?

Kutipan dari professor Carolyn Mair, penulis The Psychology of Fashion, "Yang lebih penting dari pakaian yang kita kenakan adalah membantu kita merasa baik."

Menurut penulis, hal ini penting untuk membuat kita lebih produktif. Produktivitas sangat berhubungan dengan masalah psikologi. Bagaimana mungkin kita dapat bekerja dengan baik, jika kita sendiri merasa tidak siap?

Perlu juga diketahui bahwa salah satu kendala WFH adalah tiadanya batasan antara pekerjaan rumah dan kantor. Banyak wanita (dan juga mungkin pria) yang terpaksa harus memainkan dua peranan yang berbeda.

Sebagai pekerja dan ibu (atau bapak) rumah tangga, dalam keadaan normal, kehadiran diri di rumah menandakan "sudah saatnya berdedikasi untuk rumah tangga ~ Tinggalkan seluruh kepenatan yang muncul dari kantor."

Tanda-tanda kehadiran biasanya akan membuat sang buah hati senang, "yeee... bunda lagi libur." Nah disinilah kadang susah bagi kita untuk menjelaskan kepada si kecil, bahwa "bunda sedang bekerja, hanya saja dari rumah."

Belum lagi urusan-urusan sepele yang harus diurusi, "sayur... sayur..." atau balon lampu yang putus, atau televisi yang tidak bisa menyala. Nah sebagai yang bertanggung jawab di rumah, mustahil hal sepele tersebut tidak diurusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun