Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reinkarnasi A-Z, Anne Frank, Riset Ilmiah, Hingga ke Urusan Negara

10 April 2020   21:34 Diperbarui: 10 April 2020   21:55 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Reinkarnasi. Sumber: Metaphysics.com

Pernah merasakan dejavu? Atau mungkin merasakan mengenal suatu tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya? Atau mengapa kita merasa akrab dengan seseorang yang baru dikenal?

Hati-hati, karena menurut sebagian orang, anda adalah jelmaan dari jiwa yang dulu pernah ada, alias Reinkarnasi.

Teori Reinkarnasi memang masih menjadi perdebatan yang panjang selama ini. Beberapa agama dan aliran kepercayaan Asia Timur meyakini bahwa kehidupan sebelum kehidupan adalah benar adanya. Demikian pula dengan kemana kita akan menuju setelah mati, Reinkarnasi jawabannya.

Namun beberapa agama dan keyakinan lain, tidak terlalu menyetujui teori Reinkarnasi ini, karena pada dasarnya, Surga dan Neraka adalah tempat yang abadi bagi jiwa yang pergi.

Oleh sebab itu, teori Reinkarnasi tidak pernah diakui secara fakta ilmiah, sikap politik, maupun dasar keyakinan bernegara. Namun tidak halnya di Bhutan. Negara kecil di Asia Selatan dan berpenduduk sekitar 700.000 jiwa ini mempunyai sebuah komite yang disebut dengan Reincarnation Committee. (Komisi Reinkarnasi).

Komisi yang dibentuk oleh negara yang mayoritas beragama Buddha ini terbentuk setelah banyak orang yang mengajukan klaim tentang reinkarnasinya sebagai keturunan raja, namun pada kenyataanya tidak demikian.

Komisi yang dibentuk pemerintah ini bertugas untuk memastikan keabsahan klaim melalui beberapa tes, termasuk mampu mengingat setidaknya 75% dari kehidupan masa lampaunya. Hingga tahun 2016, sudah terdapat 25 orang yang lulus tes.

Reinkarnasi adalah sebuah proses spiritual yang masih belum terlalu jelas. Mungkin dapat disamakan dengan pengalaman spiritual lainnya, seperti perjalanan ke surga dan neraka, yang hanya bisa diakui oleh mereka yang berkeyakinan tinggi.

Namun pembuktian teori reinkarnasi memiliki beberapa "keuntungan", karena pihak-pihak yang mengaku bereinkarnasi ini memiliki sejumlah informasi, terkait keluarga, alamat, dan detail kronologis sebelum kematiannya. Salah satu catatan tertua berasal dari Eropa, Pythagoras (582-500 SM), filsuf dan ahli matematika Yunani, yang menyatakan dapat mengingat beberapa kehidupannya yang lalu.

Selain itu ada juga beberapa catatan, seperti yang terjadi pada 3 kasus reinkarnasi dibawah ini yang dikutip dari sumber: (https://hype.grid.id/read/431917803/kembali-terlahir-setelah-kematiannya-3-kisah-reinkarnasi-wanita-ini-paling-dipercaya-ada-yang-miliki-bekas-luka-yang-sama?page=all)

Kasus 1 - Reinkarnasi Shanti Devi.

Foto Shinta Devi kecil dan Pandit Kedamath Chaubee. Sumber: hype.grid.id
Foto Shinta Devi kecil dan Pandit Kedamath Chaubee. Sumber: hype.grid.id

Pada tahun 1926, seorang wanita India bernama Shanti Devi lahir sebagai seorang anak berusia 4 tahun. Saat mulai berbicara, Shanti menceritakan banyak hal mengenai siapa dirinya sebelum kelahirannya sekarang. Dia bahkan mampu mengungkapkan detail kehidupan keluarganya di sebuah kota bernama Mathura.

Shanti bersikeras mengenai proses reinkarnasinya, hingga akhirnya guru di sekolahnya menulis surat kepada Pandit Kedamath Chaubee, yang disebut sebagai suami Shanti di kehidupan lampau.

Ketika Shanti bertemu dengan Chaubee, ia dengan mudah menceritakan detail kehidupannya sebelum bereinkarnasi sebagai Shanti. Kisah ini menjadi sangat viral di jamannya, sehingga Mahatma Ghandi membentuk komite khusus untuk mencairkan kasus ini, namun tidak ada yang bisa disanggah dari semua kebenaran yang diungkapkan Shanti.

Kasus 2 -- Si Kembar Joanna dan Jacqueline

Foto Gillian dan Jeniffer. Sumber: hype.grid.id
Foto Gillian dan Jeniffer. Sumber: hype.grid.id

Sebuah kecelakaan naas yang terjadi pada tanggal 5 Mei 1957, menewaskan kematian dua balita kembar bernama Joanna dan Jacqueline. Setahun berselang orangtua dari kedua balita kembar, John dan Florence Pollack melahirkan anak kembar lagi yang diberi nama Gillian dan Jeniffer.

Tidak ada yang memercayai bahwa kedua kembar adalah reinkarnasi dari kakak-kakak sebelumnya, sampai Gillian dan Jeniffer selalu meminta mainan kakak, memiliki ketakutan luar biasa saat berada di dalam mobil, hingga memiliki tanda lahir yang sama dengan luka bekas kecelakaan.

Kasus 3 -- Anne Frank

Foto Anne Frank (kiri) dan Barbo Karlen (Kanan). Sumber: hype.grid.id
Foto Anne Frank (kiri) dan Barbo Karlen (Kanan). Sumber: hype.grid.id

Anne Frank, seorang tokoh Yahudi korban Holocaust yang terkenal lewat buku harian The Diary of a Young Girl yang mengisahkan pengalamannya bersembunyi ketika Belanda dikuasai Jerman. Paska kematiannya, ia menjadi terkenal setelah buku hariannya diterbitkan dan diadaptasi menjadi sejumlah drama dan film.

Namun ada sisi lain yang belum banyak diketahui oleh publik, yaitu ketika seorang wanita asal Swedia mengklaim bahwa dirinya merupakan Anne Frank yang lahir kembali pada tahun 1954.

Wanita yang bernama Barbo Karlen ini mampu mengisahkan kepada kedua orangtuanya mengenai kisah hidup Anne Frank dan tanpa kesulitan menceritakan secara detail kebiasaan Anne Frank yang membuat banyak orang percaya akan proses reinkarnasi dirinya. Yang menarik, Karlen kembali menuliskan buku diari sebagai reinkarnasi dari Anne Frank.

Meski tak masuk akal, namun fenomena ini akhirnya menarik perhatian para saintis. Adalah Dr. Ian Stevenson, seorang professor psikiatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Virginia, Amerika Serikat yang mengklaim bahwa dia telah memelajari lebih dari 3000 kasus reinkarnasi di Asia, Timur Tengah, Eropa, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Seluruh penemuan ini telah dibuat dalam bentuk kajian ilmiah selama hidupnya hingga wafat pada tahun 2007 silam.

Foto Dr. Ian Stevenson. Sumber: Prabook.com
Foto Dr. Ian Stevenson. Sumber: Prabook.com
Dr. Stevenson merasa terpanggil sejak melakukan perjalanan ke India pada tahun 1961 dan menemukan banyak kasus anak-anak yang mampu mengingat kehidupan lampaunya. Dia merupakan penemu dari Penelitian Ilmiah pada reinkarnasi dan telah meluangkan hampir setengah abad berkeliling dunia untuk melakukan penelitian untuk mendukung teorinya ini.

Dalam sebuah penelitian berjudul "Birthmarks and Birth Defects Corresponding to Wounds on Deceased Person", Dr Stevenson menggunakan beberapa teori, seperti penyesuaian tanda lahir dan pengenalan wajah untuk menganalisis kesamaan antara manusia dan yang diduga reinkarnasi sebelumnya.

Selain itu Dr. Stevenson juga melakukan sejumlah wawancara mengenai aspek kehidupan sebelumnya. Anak-anak yang diwawancarai membuat 30-40 pernyataan dan verifikasi sehingga menemukan 92% kebenaran dari pernyataan.

Proses Past-Life Regression dalam Hipnotis

Meskipun masih menjadi pro dan kontra, sebagian praktisi hipnoterapis meyakini bahwa ada sebuah tehnik yang disebut dengan Past-Life Regression, yang dilakukan untuk mengembalikan apa yang dipercayai sebagai ingatan Reinkarnasi.

Maksud dan tujuan untuk tehnik ini adalah untuk mencari pengalaman spiritual ataupun mengatasi masalah psikis sebagai psikoterapi. Pada umumnya praktisi dan klien yang menjalankan hal ini adalah mereka yang memiliki keyakinan terhadap Reinkarnasi.

Beberapa pihak yang kontra, menyatakan bahwa ingatan yang diceritakan dari regresi kehidupan masa lampau ini tidak seakurat kebenaran pengetahuan sejarah atau budaya pop yang menceritakan peristiwa sejarah yang sama.

Pandangan Penulis.

Konsep Reinkarnasi tidak perlu dipandang sebagai sebuah penjelmaan atau titisan dari mahluk yang keberadaannya lebih tinggi dari manusia. Mari kita memandang konsep Reinkarnasi sebagai sebuah hukum sebab akibat yang berlaku secara universal.

Kita menjadi kita sekarang, murni karena pengalaman masa lalu kita yang didorong oleh Kehendak Batin kita. Kita adalah penentu kehidupan kita sendiri.

Ada manusia yang terlahirkan miskin dan akan selalu miskin, ada manusia yang terlahirkan hanya 10 menit saja, dan ada juga manusia yang kelihatannya baik baik saja, namun akhirnya mati terbunuh. Apakah itu semua karena kehendak batin kita?

Iya, tentu...

Manusia yang miskin, memiliki kemungkinan karena malas bekerja, atau suka berfoya foya. Manusia yang meninggal karena penyakit, kemungkinan tidak menjaga pola hidup yang sehat. Manusia yang mati terbunuh, kemungkinan memiliki musuh yang memiliki dendam pribadi.

Jika semua kondisi tersebut tidak pernah kita alami sekarang di dunia ini, maka jika kita bisa melewati dimensi waktu, maka sudah saatnya kita melihat adanya kemungkinan yang berasal dari kehidupan masa lalu.

Jika kita tidak memercayai konsep Reinkarnasi, saran penulis adalah cukup mengambil hikmahnya saja, bahwa kehidupan yang baik adalah melakukan perbuatan yang baik berdasarkan norma norma kehidupan yang berlaku.

Setiap manusia mempunyai daya upaya untuk membuat hidupnya lebih baik lagi, dengan melakukan kebajikan yang lebih banyak.

Artikel penulis lainnya mengenai karma dan reinkarnasi dapat dilihat pada: 1) https://www.kompasiana.com/komjenrg6756/5e06e6bdd541df79de60c772/mengapa-manusia-berbeda dan 2)https://www.kompasiana.com/komjenrg6756/5df5016b097f361670176fc3/jangan-memfitnah-karma

Sumber:

https://www.idntimes.com/travel/destination/ata-vya/fakta-tentang-bhutan-c1c2/full

https://www.pmjnews.com/2020/01/28/benarkah-reinkarnasi-itu-hanya-mitos-ini-hasil-riset-ilmuwan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ian_Stevenson

https://hype.grid.id/read/431917803/kembali-terlahir-setelah-kematiannya-3-kisah-reinkarnasi-wanita-ini-paling-dipercaya-ada-yang-miliki-bekas-luka-yang-sama?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Regresi_kehidupan_masa_lalu

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun