Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Anosmia dan Ageusia, Sebelum Silent Carrier Berubah Menjadi Silent Killer

7 April 2020   13:10 Diperbarui: 7 April 2020   13:27 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ozorianprophet.eu

Penyebaran virus Corona terjadi dengan demikian masif. Menimbulkan kepanikan dan menjadi momok bagi seluruh dunia. Kemanusiaan dipertanyakan, seiring dengan kecepatan penyebarannya.

Virus Corona tidak pandang bulu, siapapun bisa menjadi sasaran, jenis kelamin dan usia juga tidak bebas dari amukan. Bukan hanya manusia, benda-benda sekitarpun dituduh sebagai biang penyebaran.

Hubungan sosial tidak lagi seharmonis dulu. Masker wajib digunakan sebagai penyekat rentan cairan yang bernama droplet. Tubuh sakit menjadi kekalutan, tubuh sehat bukan pula jaminan.

Kita tentu sudah sering mendengarkan bahwa siapapun memiliki potensi terinfeksi virus Corona ini, setiap saat, setiap waktu...

Hal ini kemudian menimbulkan sebuah istilah penting dalam masa pandemi Covid-19 ini, yaitu Carrier dan Silent Carrier. Carrier adalah seseorang yang memiliki kemampuan membawa dan menyebarkan virus. Adapun Silent Carrier adalah mereka yang memiliki kemampuan yang sama, namun tidak menampakkan gejala yang umum terjadi, atau biasa juga disebut dengan kasus asimptomatik.

Per Minggu 05 April 2020, tercatat sebanyak 1.202.827 jiwa yang sudah terinfeksi, dan masih terus bertambah. Salah satu hal yang perlu diwaspadai, adalah pola penyebaran melalui Silent Carrier ini.

Catatan yang diambil dari laman South China Morning Post, "terdapat lebih dari 20% kasus asimptomatik dari Korea Selatan, lebih dari 30% kasus asimptomatik dari Jepang, dan China."

"Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat," sepertinya sudah tidak berlaku lagi. Meskipun batuk dan bersin tidak terjadi, namun bukan jaminan bahwa droplet tidak berbahaya.

Lantas bagaimana mendeteksi apakah anda termasuk kategori Silent Carrier ini? Hal-hal dibawah ini, perlu kita waspadai bersama;

Usia Rentan Silent Carrier

Setiap gejala asimptomatik pada pasien Silent Carrier  ini bervariasi mulai dari tidak pernah sakit sampai mengalami gejala selama 5 hari, meskipun masa inkubasi virus Corona bisa sampai hampir 3 minggu. Selain itu, ada juga kasus penyebaran yang terjadi 1-2 hari sebelum gejala itu muncul.

Selain itu, perlu juga diketahui bahwa rasio asimptomatik bisa lebih tinggi di antara anak-anak daripada orang dewasa yang lebih tua. Anak kecil atau usia muda pada umumnya memiliki daya tahan tubuh yang lebih bagus, sehingga lebih memiliki potensi sebagai Silent Carrier. Hal ini senada dengan penelitian oleh Hiroshi Nishiura, seorang ahli epidemiologi di Universitas Hokkaido, dalam International Journal of Infectious Diseases.

Anosmia dan Ageusia

Adalah gejala yang disebut dengan Anosmia, (hilangnya indera penciuman) dan Ageusia (hilangnya indera perasa). Kedua simptom ini umum muncul sebagai penanda khas infeksi Covid-19.

Seperti yang dikutip dari New York Times, "American Academy of Otolaryngology, Minggu (22 Maret) juga mengunggah informasi yang menunjukkan kalau indera penciuman yang hilang atau berkurang adalah gejala signifikan yang terkait dengan Covid-19, dan mereka telah terlihat pada pasien yang akhirnya dites positif, tanpa gejala lainnya."

Dengan demikian, diharapkan agar informasi ini dapat menjadi hal penting bagi siapa saja yang pernah mengalami gejala Anosmia dan Ageusia dengan kemungkinan hilang dengan sendirinya.

Mendapatkan kenyataan baru, tidak perlu panik, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini, baik sebagai Silent Carrier, maupun bagi mereka yang berpotensi tertular.

Bersikap "Parno"

Mewaspadai lingkungan adalah hal penting lainnya, bagi mereka yang belum bisa sepenuhnya WFH, perlu untuk mengambil tindakan preventif dengan selalu menggunakan masker, membersihkan diri, dan melakukan physical distancing sebisanya.

Bersikap parno dengan menganggap sebagai seorang yang memiliki resiko tinggi sebagai Silent Carrier sangat dibutuhkan disini. Bersikaplah sebaik mungkin dengan tetap menjaga jarak dengan para keluarga, terutama anak kecil dan orangtua.

Perlu diketahui bahwa ada sebuah riset dari University of Texas di Austin, Texas, yang memperkirakan bahwa "orang yang belum menunjukkan gejala, berisiko menularkan sekitar 10% dari 450 kasus yang mereka pelajari di 93 kota Cina."

Menjaga Imunitas Tubuh

Penting untuk mengetahui bagaimana imunitas bekerja, dengan memahami istilah Immunocompetence atau Immunocompromised.

Immunocompetence adalah memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik, sehingga tubuh dapat mengenali organisme asing (bakteri, virus, parasit) dan melawannya dengan cara menciptakan antibodi agar tubuh tidak terganggu. Oleh sebab itu, mereka yang memiliki Immunocompetence umumnya hanya mengalami gejala ringan dan sembuh lebih cepat daripada umumnya.

Sementara Immunocompromised adalah kebalikan dari Immunocompetence yang berarti bahwa sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi sebagaimana harusnya. Hal ini kemudian menimbulkan kegagalan deteksi dari organisme asing yang bermutasi dengan cepat, dan akhirnya melemahkan antibodi yang dapat berakibat fatal.

Menjaga kesehatan dengan pola makan yang sehat, tidur yang cukup, berolahraga teratur, menjaga asupan nutrisi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah cara-cara primitif yang efektif untuk meningkatkan imun tubuh.  

*****

Oleh sebab itu saran untuk tetap menjaga jarak dengan melakukan physical distancing, social distancing, dan melakukan aktifitas dari rumah sangat penting dilakukan untuk menghentikan atau minimal memperlambat penyebaran.  

Pada saat imunitas tubuh adalah berkah, menjadi Silent Carrier adalah sebuah petaka. Untuk pertama kali dalam sejarah umat manusia, Malaikat dan Iblis berkorelasi untuk menjaga keseimbangan.

Menjadi Silent Carrier tidak memberikan dampak kesehatan yang terlalu merugikan bagi diri sendiri, namun harus diingat ketidak pedulian terhadap hal ini dapat membuat siapa saja menjadi seorang Silent Killer.

"Malaikat Tidak Perlu Dipuji, Iblis Jangan Terlalu Dibenci. Just Stay At Home."

Sumber: 1 2 3

SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun