Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wuhan-400, yang Telah Dinubuat 39 Tahun Sebelum Pandemi Covid-19

26 Maret 2020   19:27 Diperbarui: 26 Maret 2020   19:30 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Contagion adalah sebuah film yang paling dihubungkan dengan pandemi Covid-19. Beberapa orang memercayai bahwa film ini erat hubungannya dengan virus Corona yang "seolah-olah" sudah dipersiapkan sebelumnya.

Film thriller yang disutradarai oleh Steven Soderbergh ini dibintangi oleh sederet nama terkenal seperti Matt Damon, Kate Winslet, Gwyneth Paltrow, Jude Law dan Laurence Fishburne. Mengisahkan mengenai penyebaran sebuah virus berbahaya dan upaya pencegahan yang berakhir dengan ditemukannya vaksin.

Memiliki beberapa kemiripan dengan pandemi Covid-19, banyak orang yang melihat film ini sebagai sebuah ramalan yang menantang. Padahal film ini terinspirasi dari epidemi SARS pada tahun 2003 yang kita ketahui memiliki kemiripan dengan pandemi Covid-19.

Film Contagion, bukan merupakan satu-satunya film yang dianggap bisa meramal kejadian. Beberapa karya fiksi sains juga pernah disebut memiliki daya ramal terhadap kejadian yang mendatang.

Sebagaimana film The Harry Truman Show (1998), yang dibintangi oleh Jim Carrey ini sukses menggambarkan ketika dunia hiburan dibanjiri oleh banyaknya bintang reality show di televisi. Salah satunya, Keeping Up with the Kardashian yang membuat Kim Kardashian dan keluarganya berada di puncak popularitas.

Buku Stand On Zanzibar, karya John Brunner (1968) yang bergenre fiksi ilmiah melakukan hal yang lebih mengagumkan lagi. Beberapa prediksi terkait; maraknya aksi terorisme di dunia dan kekerasan di sekolah, teror terhadap gedung di Amerika Serikat, inflasi besar-besaran tahun 1990a dan krisis ekonomi di tahun 2010.

Brunner juga sukses memprediksi bahwa saingan terbesar AS di masa depan adalah China, bukan Uni Soviet. Mereka bersaing bukan di sektor militer, melainkan di bidang teknologi, perdagangan dan ekonomi.

Dan yang paling mengherankan adalah, John Brunner menyebutkan bahwa AS suatu saat akan dipimpin oleh Presiden Obomi. Yang jika dipikir-pikir, memiliki kemiripan nama dengan mantan Presiden AS, Barack Obama.

Adalah sebuah novel yang berjudul The Eyes of Darkness yang ditulis oleh seorang penulis Amerika Serikat Dean Koontz yang dirilis pada tahun 1981. Buku ini menjadi sorotan ditengah pandemi Covid-19.

Sumber: Demotix
Sumber: Demotix
Dalam novelnya, Koontz menuliskan bahwa virus tersebut adalah buatan China dan berasal dari Wuhan, provinsi HuBei, China dan bernama Wuhan-400. Virus ini "sukses" menimbulkan pandemi di seluruh dunia.  

Kemampuan Koontz dalam menuliskan lokasi episentrum pertama yang nyata dengan asal muasal pandemi Covid-19, membuat dunia terhenyak. Bagaimana bisa?

"Mereka menyebut benda itu 'Wuhan-400' karena dikembangkan di laboratorium RDNA mereka di luar kota Wuhan, dan itu adalah galur keempat dari organisme buatan manusia yang dibuat di pusat penelitian itu," tulis Koontz dalam buku itu.

Meskipun dalam edisi pertama, virus ini sebenarnya bernama Gorki-400 yang dibuat oleh Russia. Perubahan ke Wuhan terjadi ketika buku itu dirilis ulang pada tahun 1989, seiring dengan runtuhnya Uni-Soviet yang membuat hubungan diplomatik AS dan Russia semakin membaik.

Terpilihnya China oleh Koontz, karena China masih merupakan negara komunis terbesar yang belum memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Amerika Serikat, namun pemilihan kota Wuhan tetap menjadi sebuah misteri.  

Selain kota Wuhan, ada juga beberapa hal dalam buku tersebut yang mirip dengan kenyataan yang sebenarnya.

Plot dalam buku ini berkisah tentang seorang ibu yang bernama Christina Evans yang mencari putranya, Danny yang hilang pada saat berkemah dan ditahan di sebuah laboratorium karena terinfeksi virus Wuhan-400.

Dalam plot tersebut juga dikatakan, "seorang dokter China yang bernama Li Chen berkhianat ke Amerika Serikat sambil membawa catatan disket dari senjata biologis terbaru yang paling penting dan berbahaya di dekade ini. Mereka menyebut benda itu 'Wuhan-400' karena itu dikembangkan di lab RDNA di luar kota Wuhan..."

Belakangan nama Li Chen dikaitkan juga dengan nama yang mirip dengan whistle blower virus Corona, Li Wenliang. 

Hal kedua adalah mengenai laboratorium penelitian virus di Wuhan, yang disebut dengan institut Virologi Wuhan. Laboratorium biosafety level empat (level tertinggi) itu berjarak hanya 32 km dari pusat episentrum pertama. 

Sebelumnya ada sebuah teori konspirasi yang menyatakan bahwa virus Corona adalah virus yang bocor dari laboratorium ini, namun telah ditentang oleh berbagai pihak, meskipun secara fakta, laboratorium tersebut pernah melakukan penelitian tentang virus Corona (menurut sumber) 

Namun demikian tidak sedikit juga orang yang mengatakan bahwa hal ini hanyalah sekedar kebetulan saja. Albert Wan, pengelola toko Bleak House di Hong Kong mengatakan bahwa secara historis Wuhan memang menjadi tempat berbagai fasilitas penelitian mikrobiologi dan virologi. Oleh sebab itu penulis cerdas seperti Koontz akan menggunakan informasi faktual ini untuk menyusun ceritanya. 

Hal senada juga diungkapkan oleh penulis Inggris, Paul French yang mengatakan, "Orang Jepang pasti melakukan penelitian senjata kimia di China, yang sebagian besar kami asosiasikan dengan Unit 731 di Harbin dan China utara. Tetapi mereka juga menyimpan senjata kimia di Wuhan - yang diakui Jepang."

Sumber: Center For Inquiry
Sumber: Center For Inquiry

Namun bagaimana dengan karya fiksi ilmiah tahun 2008, End of Days: Predictions and Prophecies aboy the End of the World, karya almarhum Sylvia Browne, yang konon juga adalah seorang peramal?

Buku itu berbunyi; "Pada sekitar tahun 2020 penyakit seperti pneumonia yang parah akan menyebar ke seluruh dunia, menyerang paru-paru dan saluran bronkial dan menolak semua perawatan yang diketahui."

Sontak bagian singkat yang viral akibat postingan Kim Kardashian pada twitternya menimbulkan spekulasi baru. Banyak yang percaya tulisan itu berhubungan dengan pandemi Covid-19.

Pertanyaan berikut, "apakah ini akhir dari dunia?"

Dalam artikel penulis lainnya, yaitu "Aku Dapat Meramal Masa Depan" (https://www.kompasiana.com/komjenrg6756/5e18364b097f3642ac161ec2/aku-dapat-meramal-masa-depan), dan "Fenomena Ramalan Masa Depan The Simpsons, (https://www.kompasiana.com/komjenrg6756/5e77626e097f365ed6010f62/fenomena-ramalan-masa-depan-the-simpsons) penulis mengatakan bahwa ramalan adalah sebuah teori probabilitas dan Analisa. Memiliki tingkat akurasi tinggi karena apa yang tersedia di masa depan, sesungguhnya telah ditentukan dari sekarang.

Hal lain lagi, penulis juga mengatakan bahwa sebuah ide yang brillian, bisa saja dapat menjadi contoh atau inspirasi bagi siapa saja untuk menjadikannya sebuah kenyataan.

Bukanlah wewenang penulis untuk mengatakan apakah seseorang telah "mencuri" ide Koontz dan membuatnya menjadi kenyataan, atau ramalan Sylvia Browne berasal dari bocoran Top Secret badan inteligen salah satu negara di dunia?

Namun yang pasti, wabah Covid-19 bukanlah kisah fiksi. Pandemi ini telah menjadi sebuah bencana kemanusiaan terbesar sepanjang sejarah. Kisah fiksi memberikan setitik ilham, ramalan menimbulkan sebekas ruam, kenyataan menjadikan segudang pelajaran.

Sumber; 1 2 3 4 5 6

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun