Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mian Xiang dan Physiogonomy: Ketika Timur dan Barat Kompak dalam Seni Membaca Wajah

14 Maret 2020   22:35 Diperbarui: 15 Maret 2020   17:06 6540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah wajah manusia dapat memberikan analisa prediktif mengenai karakter, kesehatan, dan perjalanan hidup?

Bagi yang tidak percaya, jangan terlalu sinis dulu, mari kita membahas fenomena ini dengan fakta yang lebih berlogika.

Mengenali wajah adalah bagian terpenting dalam berinteraksi dengan sesama. Wajah adalah obyek pertama yang menjadi perhatian sebelum beralih ke bagian tubuh lainnya.

Setiap manusia pasti memiliki penilaian tertentu terhadap seseorang hanya dengan melihat wajah mereka. Yang pertama tentunya adalah perasaan suka atau tidak suka. Secara umum wajah yang "bagus", akan terasa nyaman untuk dilihat. Demikian pula dengan beberapa ciri khas wajah yang kelihatan "kurang bagus", misalkan wajah dengan hidung bengkok dan tajam seperti nenek sihir.

Wajah adalah cerminan perasaan. Disaat Bahagia, wajah akan menampakkan senyum yang indah, dan sebaliknya, disaat sedih, wajah akan menjadi cemberut.

Wajah adalah cerminan karakter. Orang yang ramah akan menampakkan ekspresi wajah yang menyenangkan, sebaliknya orang yang pemarah akan selalu susah untuk disambut.

Wajah adalah cerminan kehidupan sosial. Wajah yang tampan dan cantik selalu menarik perhatian, oleh sebab itu merawat wajah agar kelihatan segar dan rupawan adalah hal yang penting untuk bersosialisasi.

Wajah adalah cerminan kesehatan. Jika sedang sakit, maka wajah akan menunjukkan ekspresi kesakitan. Kita dapat dengan mudah membedakan wajah yang lelah akibat kurang tidur atau wajah yang sehat dan penuh semangat.

Meskipun wajah berubah setiap hari, namun hampir semua manusia dapat menebak kondisi dan situasi yang sedang dihadapi oleh manusia melalui berbagai macam ekspresi yang ditunjukkan.

Memang tidak elok jika menilai seseorang dari tampannya saja, namun semua orang pasti melakukannya. Atas nama perasaan yang berasal dari pengalaman hidup, penilaian terhadap wajah, akan selalu ada.

Para praktisi Mian Xiang telah melakukan suatu langkah yang lebih maju dari hanya sekedar membaca ekspresi wajah, yaitu menggabungkannya dengan analisa prediktif perjalanan hidup manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun