Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalau Bingung Cari Teman Curhat, Berbicaralah kepada Diri Sendiri

26 Februari 2020   22:07 Diperbarui: 26 Februari 2020   22:12 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Program Yourself Thin

Setiap orang pasti memiliki problema kehidupan. Masalahnya, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya.

Sebagai mahluk yang komunikatif, maka cara yang paling pas adalah mencari teman mengobrol untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Namun sayangnya, tidak semua orang nyaman dengan membuka masalahnya kepada orang lain, bahkan kepada keluarga terdekat.

Berbagai macam pertimbangan, mulai dari "malu" sampai dengan "tidak ingin merepotkan" menjadi alasan disini.

Padahal, teman mengobrol dapat membantu banyak hal, seperti bertukar pikiran, memberikan ide, atau bisa saja hadir sebagai dewa penolong.

Kadang manusia memilih untuk berdiam diri dan membatin. Cara seperti ini tidaklah buruk, apalagi jika dibarengi dengan kegiatan positif seperti berolahraga, meditasi, atau yoga.

Kadang dengan membatin, pikiran seseorang dapat menjadi tenang dan menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah dengan baik.

Namun kita juga perlu mewaspadai seseorang yang sudah mulai berdiam diri, tidak melakukan apa apa, apalagi sudah mulai bertingkah aneh.

Jika seseorang telah berada dalam tahapan ini, maka tidak tertutup kemungkinan dapat terekspos dengan potensi masalah yang lebih besar lagi.

Kita sering mendengarkan berita mengenai bunuh diri akibat depresi, atau terjerumus ke hal yang merusak seperti mabuk mabukan, narkoba, atau tindak kejahatan lainnya.

Untuk itu, maka ada sebuah metode yang yang tergolong unik, meskipun bukan merupakan hal baru bagi sebagian orang yang sudah sering melakukannya.

Metode ini disebut dengan self talking.

Self talking adalah sebuah metode untuk berbicara kepada diri sendiri, layaknya berbicara dengan orang lain. Dapat dilakukan dengan berbicara diam dalam hati atau mengucapkannya dengan lantang terdengar.

Meskipun banyak juga yang menganggap bahwa metode ini adalah hal aneh dan tidak berguna, namun berbagai pengakuan telah membuktikan bahwa metode ini cukup efektif.

Beberapa artikel telah menyatakan bahwa metode self talking dapat membantu diri untuk menjadi lebih sadar, menambah kepercayaan diri, meredakan stress, sampai dengan penemuan jati diri.

Self talking yang positif, dapat membantu diri dengan pernyataan yang membangun semangat. Kebiasaan untuk mengucapkan kata kata positif kepada diri sendiri, tentu akan memberikan manfaat yang besar bagi diri seseorang.

Self talking adalah dialog internal yang bekerja pada level bawah sadar (subconscious). Setiap pesan yang diucapkan, harus dapat diterima dengan baik dan penuh keyakinan. Dilakukan secara berulang ulang, untuk menanam sugesti kepada pikiran bawah sadar (subconscious mind).

Oleh sebab itu, self talking yang efektif, harus diucapkan dengan penuh penghayatan dan keyakinan, dan penghayatan yang baik, sangat bergantung kepada emosi perasaan kita.

Nah, apa yang terjadi jika kita sedang labil dan dipenuhi dengan emosi yang negatif? Kata kata yang baik, tidak akan menjadi baik jika diucapkan dengan penuh kebencian.

Bagi pemula yang masih labil, apalagi masih penuh dengan emosi negatif, disarankan agar berhati hati, karena self talking dapat juga menjadi hal yang berbahaya.

Self talking yang positif dapat memberikan banyak manfaat, namun self talking yang negatif dapat menjadi sebuah metode penghancuran yang cepat.

Kata kata seperti dibawah ini adalah contoh dari self talking yang positif;

"Aku pasti bisa merubah keputusanku, dan orang lain akan memahami."

"Ini kesempatan yang baik bagiku untuk belajar."

"Aku bangga pada diriku yang mau mencoba."

Sementara kata kata dibawah ini memiliki arti yang sama, namun dengan pengucapan yang berbeda.

"Aku akan merubah keputusanku, dan TIDAK PEDULI apa kata orang."

"Aku akan mencoba dengan sekuat tenaga, meskipun aku harus GAGAL."

"Aku ragu dengan kemampuanku, mungkin aku belum siap."

Bandingkan ketiga kalimat dari kedua bagian diatas. Jelas bahwa bagian kedua yang memiliki makna negatif yang merugikan.

Ada baiknya sebelum memulai self talking, kita mengetahui terlebih dahulu karakter self talking yang negatif.

Selalu Menyalahkan diri sendiri.

Hanya berfokus pada hal negatif, dan mengabaikan aspek positif.

Selalu berpikiran buruk terhadap segala sesuatu yang akan terjadi.

Hanya melihat segala sesuatu dari dua kutub yang berbeda. Kalau tidak baik artinya buruk, tidak ada opsi lain diantaranya.

Jika kita masih sering berpikiran demikian, maka tidak disarankan untuk melakukan self talking.

Rubahlah pikiran dengan cara yang berbeda, meskipun pikiran adalah liar adanya. Pikiran dapat memproduksi vibrasi positif dan negatif dalam waktu yang hampir bersamaan.

Konflik-konflik dalam pikiran inilah, yang menimbulkan ketakutan, kekhwatiran, kemarahan, dan emosi negatif lainnya.

Untuk itu, mengubah pikiran dengan cara yang berbeda adalah dengan mengikuti kata hati. Pikiran banyak jenisnya, namun perasaan hanya dua jenis adanya, yaitu nyaman atau tidak nyaman.

Jika pikiran nyaman, maka pada umumnya pikiran baiklah yang diproduksi, dan begitu pula sebaliknya.    

Dengan demikian, maka penting untuk mendapatkan perasaan yang nyaman sebelum melakukan self talking.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan perasaan nyaman, dan semuanya kembali kepada setiap individu dengan kebiasaannya masing masing.

Namun cara yang termudah adalah bersikap baik kepada orang lain. Seseorang yang sudah terbiasa ramah, santun, dan lembut terhadap orang lain, akan lebih mudah untuk mendapatkan kebahagiaan.

Bukankah kebahagiaan menular?

Sumber;
pijarpsikologi.org
healthline.com

Salam Angka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun