Namun konsekuensinya, kami harus siap menjadi inang bagi berbagai macam virus berbahaya. Untuk itu, kami dianugrahi dengan kekebalan tubuh yang dapat menahan virus tetap hidup dalam tubuh, dan mencegahnya untuk bermutasi menjadi virus mematikan yang dapat membahayakan spesies lainnya.
Istilah Zoonosis akhir akhir ini sering diasosiasikan sebagai daftar dosa keluarga kami. Perlu diketahui, bahwa istilah yang berarti menyebarkan virus, bakteri, dan parasit dari hewan ke manusia, bukan hanya menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya. Hewan lainnya, seperti monyet, tikus, dan anjing juga memiliki kemampuan yang sama.
Namun sebenarnya umat manusia tidak perlu merasa khwatir, karena pencipta kami telah mendesain kami sebagai mahluk yang bermuka jelek dan menyeramkan. Hal ini dimaksudkan agar umat manusia takut bertemu.
Hal ini sangat serius, sehingga pencipta kami telah mengatur sebuah iklan yang mempromosikan betapa berbahanya kami bagi umat manusia.
Sebagai hasilnya, kami cukup dikenal melalui novel Dracula Bram Stoker dan beberapa film layar lebar mengenai Vampire.
Idenya boleh juga sih, kami akhirnya terkenal dan Go-International. Yang pasti kami lebih dikenal dibandingkan dengan kawan kami sang babi, yang mendapatkan julukan si Babi Ngepet.
Iya... kami sangat tidak mengharapkan dapat berinteraksi langsung dengan umat manusia, karena keberadaan kami sebagai pengangkut berbagai macam virus mematikan.
Namun sayangnya, muka kami yang seram tidak cukup untuk membuat manusia takut. Film Vampire dan Dracula hanya tinggal tontonan semata.
Sekarang kami telah menjadi pilihan dalam menu masakan restoran. Manusia yang tidak sadar menganggap daging kami pantas dikategorikan sebagai jenis layak konsumsi.
Apakah Ayam, Sapi, Babi sudah tidak cukup sebagai hewan yang dapat memuaskan nafsu makan duniawi? Mengapa harus menambah kami?
Manusia dengan segala pengetahuannya, seharusnya paham dengan akibat sebelum menginvasi koloni kami.