Beberapa kata yang dapat menggambarkan energi ini adalah; 1) Kerja Keras, 2) Kesederhanan 3) Kedisiplinan, 4) Keseimbangan, 5) Konvensional, 6) Kesetiaan, dan 7) Kejujuran.
Banyak manusia yang mengharapkan perubahan besar di tahun 2020, akan menjadi kecewa. Menjaga ritme kehidupan secara konvensional, akan memudahkan kita dalam mencapai apa yang diinginkan.
Berdasarkan energi The Strong 2 dan The Master Number 22/4, saya memberikan catatan terhadap beberapa isu besar yang akan menandai Tahun 2020;
Sistem Ekonomi akan kembali ke hakikatnya, dimana keseimbangan akan menjawab menjawab bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Kerja sama diantara Produsen, Konsumen, Intuisi Finansial, dan campur tangan pemerintah akan menjadi lebih konkrit dari sebelumnya.
Ekonomi dunia akan berfokus kepada hal hal yang menjadi dasar kebutuhan manusia, seperti Pangan, Kesehatan, dan Perumahan. Institusi keuangan akan melakukan berbagai kebijakan yang lebih konservatif, agar peranan perbankan dan industri keuangan akan kembali kedalam maknanya.
Saran saya, jangan terlalu berfokus kepada hal hal yang berhubungan dengan perubahan yang absurd. Tehnologi dapat dimanfaatkan untuk memudahkan manusia sebagai pelaku ekonomi, namun tidak dapat menggantikan hakikat sistem ekonomi itu sendiri.
Sebagai contoh, Fin-Tech adalah sebuah tehnologi yang berbasis finansial. Berbagai penemuan dapat memudahkan pelaku dalam menjalankan usahanya, namun beberapa justru kebablasan mengambil alih fungsi institusi keuangan, seperti sistem mata uang virtual, atau bit-coin. Ini adalah energi yang tidak selaras dengan 2020.
Dalam bidang sosial politik, kita akan menemukan istilah The Year of Consolidation. Politik di berbagai negara di dunia akan menuju ke arah yang lebih Konservatif. Hal ini ditandai akan dengan beberapa kejadian, salah satunya adalah munculnya kebijakan lama yang sudah lama ditinggalkan.
Vibrasi ini sudah mulai terasa pada penghujung tahun 2019 ini, dan di Kuba salah satu contohnya, dimana ketika Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menunjuk mantan Menteri Pariwisata Kuba, Manuel Marrero, sebagai Perdana Menteri Kuba baru pada Sabtu (21/12/2019), di bawah konstitusi baru untuk menggantikan piagam era Soviet 1976, yang disetujui melalui pemungutan suara pada Februari lalu.