Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pantun Misteri Rocky Gerung, Tersirat Prabowo Guling, Ganjar-Anies Bulan Madu?

20 November 2023   00:45 Diperbarui: 20 November 2023   00:45 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantun pengamat politik; Rocky Gerung seperti menjadi agenda politiknya. Menyatukan dua kekuatan. Bahwa tidak mungkin pilpres 2024 tuntas dengan satu putaran. Lantas bagimanakah pantun politik Rocky Gerung itu, sebagaimana ditunjukan dirinya untuk situasi pilpres 2024?

Akhir-akhir ini setelah konser Coldplay di Jakarta kemarin pada pada Rabu (15/11) berakhir. Tentu dengan kenangan pantun "pinjam dulu seratus" dilantunkan oleh Vokalis Coldplay Cris Martin, yang disambut riang gembira penonton konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Kenyataannya pantun telah menjadi sesuatu yang populer. Sebab pantun-pantun telah menjadi hiburan tersendiri, terkadang menjadi sarkas, dan sidiran menohok yang tak langsung gamblang disampaikan.

Namun itu kembali. Bahasa pantun merupakan bahasa yang santun. Bahasa yang tak gamblang tapi penuh makna, tidak terkecuali pantun untuk urusan politik.

Kini mengakarnya pantun sebagaimana populernya "pinjam dulu seratus". Memang telah banyak digunakan di berbagai aspek pembicaraan terutama mendinginkan sekaligus memanaskan tensi politik 2024.

Yang mana semakin mendekat pemilihan umum 2024. Semakin pula keras perjuangan kata-kata para suksesor baik dari kader parti pendukung pasangan calon. Maupun tokoh-tokoh yang secara resmi sudah mendukung pasangan calon di Pilpres 2024.

Maka dengan pantun Roky Gerung sendiri. Pantun yang dilantunkannya bisa diartikan sebagai langkah politiknya. Disampaikan pada acara Musyawarah Ikatan Alumni Universitas Negri Makasar pada Sabtu (18/11) kemarin.

Sebetulnya apa isi pantun rocky gerung itu? Benarkah Rocky Gerung berdiri bersama Ganjar Pranowo dan mengharap Anies Baswedan menyusul?

Tentu ditengah dinamika pilpres 2024, yang penuh drama dan misterius gerakan-gerakan dari elite-elite politik bermanuver sehingga nama Prabowo-Gibran juga menjadi kontesntan pilpres 2024?

Pantun Rocky Gerung: Tafsir 2 Periode

Pantun Rocky Gerung yang disampaikan pada acara Musyawarah Ikatan Alumni Universitas Negri Makasar seperti ini bunyinya seperti di kutip Kompas.com.

"Angin mamiri di Pantai Makasar, sambil bermain layang-layang. Aku berdiri bersama Ganjar, sambil menunggu Anies Datang" Kata Rocky Gerung

Terlihat memang pantun itu sangat sederhana. Akan tetapi pemaknaan yang dalam tentang konsep politik pantun Rocky Gerung perlu ditelusuri secara mendalam, dianalisa bahkan bisa menjadi agenda politik ataupun menggambarkan keadaan politik yang dapat terjadi di pilpres 2024.

Oleh karenanya secara pasti dan riuh kata dari pantun itu yang diucapkan oleh Rocky Gerung berdiri bersama Ganjar dan menunggu Anies yang penuh dengan makna politik.

Apakah akan mencerminkan kondisi politik pilpres 2024, yang mana akan berlanjut 2 putaran sebagaimana secara pasti ada tiga kontestan pilpres 2024 yakni Prabowo-Gibran, Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud?

Memang jika dilihat kekuatan ketiga paslon itu. Dua putaran adalah sesuatu yang sangat rasional. Mengapa Rocky Gerung menunggu Anies. Sebab bagaimanapun baik dari hasil survay atau pemilih Anies- Cak Imin, yang pasti minim.

Sebab Anies dan Cak imin meski kuat di kultur NU. Tetapi partai pendukung yang sedikit. Juga tak memiliki basis masa yang mengakar seperti PDIP yang mencalonkan Ganjar-Mafud. Kemungkinan dibanding peluang Anies-Cak Imin. Lebih menjanjikan peluang Ganjar-Mafud masuk 2 putaran.

Sebab bagaimanapun Prabowo-Gibran dengan dukungan partai politik yang besar. Begitu pula cawe-cawe Jokowi. Bagaimanapun Gibran merupakan anak Jokowi. Sudah pasti dirinya akan mendukung Gibran dengan total.

Untuk itu sebagaimana pantun rocky Gerung. Ada pilihan kata menunggu Anies. Apakah merupakan sebuah tanda bahwa gerbong Anies harus masuk ke Ganjar supaya membendung dinasti politik Jokowi jika nanti berlanjut putaran 2 antara Prabowo-Ganjar?

Anies-Ganjar bisa Bulan Madu

Dengan kata politik yang menjadi dasar dalam bergerak. Siapapun lawan dapat menjadi kawan. Begitupun sebaliknya. Pilpres 2024 indonesia disebut sebagaimana banyak-banyak drama korea terjadi seperti putusan MK yang memberi keuntungan bagi Gibran Rakabuming.

Sebagaimana dirinya lolos menjadi cawapres berkat cawe-cawe pamannya sendiri Usman Anwar yang menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.

Dimana usia peserta cawapres minimal 40 tahun. Tetapi dibawah 40 tahun dapat mencalonkan asal punya pengalaman sebagai kepala daerah. Sangat menguntungkan Gibran Rakabuming Raka.

Imbas dari keputusan yang diasumsikan sepihak itu oleh ketua MK.  Akhirnya karena putusan itu yang diduga cacat, Usman Anwar diberhentikan menjadi ketua MK.

Maka banyaknya ketidakpuasan atas otak-atik Mahkamah Konstitusi untuk kepentingan politik praktis oleh siapa yang berkuasa. Dinilai banyak pengamat dan masyarakat secara luas khususnya.

Langkah lolosnya Gibran Rakabuming menjadi cawapres Prabowo dinilai mencidrai demokrasi. Oleh sebab itu. Pandangan orang-orang yang kecewa demokrasi indonesia ditirani dinasti politik. Mungkin Rocky Gerung dan banyak tokoh-tokoh lain. Orang-orang yang menaruh perhatian pada sehatnya demokrasi.

Ada langkah bagimana dinasti politik di indonesia harus dibendung. Sebab bagaimanapun, orang tua yang sedang berkuasa dan anaknya di calonkan untuk meraih kekuasaan itu jelas dinasti politik.

Jika Ganjar lolos putaran dua lawan Prabowo. Ganjar-Anies harus berbulan madu. Anies membawa gerbongnya untuk kemenangan Ganjar. Bukan untuk apa-apa, tetapi demi eksis dan sehatnya demokrasi.

Kembali lagi. Ini hanya tafsir. Ya kadang tafsir kadang benar atau salah. Namun ini hanya analisa politik biasa. Perkara nanti Prabowo-Gibran menang satu putaran, ya mungkin saja. Atau dua putaran antara Ganjar-Anies, juga bisa saja. Yang penting tunggu 2024 nanti dan tetap kondusif.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun