Dekatnya budaya timur tengah dan agama islam, yang mana islam diturunkan di tanah timur tengah sana. Oleh para sufi atau orang-orang mendalami ilmu tasawuff. Magis energy dari music juga digunakan sebagaimana alunan music, yang mampu mengetuk sanubari batin. Oleh para sufi music sendiri digunakan sebagai metode spiritual untuk mendekatkan diri kepada tuhan. Â
Sebab bagaimanapun untuk mencapai dan mengetahui titik "ketuhanan" dapat dilalui dengan tirakat apapun. Salah satunya dengan mendengarkan music-musik bersifat kontempaltif. Berpikir tentang rasa menyatu dengan semesta melalui musik.
Setidaknya dalam pandangan saya. Ada beberapa music Omar Faruk Tekbilek yang menurut saya bagi orang-orang yang mendalami tassawuf dan berpikir sufistik. Lagu-lagu dari musik Omar Faruk Tekbilek, layak menjadi sebuah bahan kontemplasi batin.
Satu dari banyaknya karya music Omar Faruk Tekbilek itu yang berjudul "The Last Of Moment", "Why", "I Love You", "Hasret" serta masih banyak lainnya. Musik Omar sangat merepresentasikan kebudayaan timur tengah dan agama islam secara kebudayaan. Semua terasa bersatu padu pada setiap karya-karya Omar Faruk Tekbilek.
Maka sejenak kita bayangkan music instrumental yang mungkin kita kenal dengan kebudayaan kita di nusantara. Bagiamana mendengarkan Gamelan "Kebo Giro" misalnya atau dengan Degung Sunda "Sibilunglungan". Bukankah dari sana music itu seperti dapat menerjemahkan moment-moment sakral dalam hidup manusia?
Itulah bentuk kekayaan dari music. Keberadaannya bagi umat manusia dapat seperti meredefinisi antara kenyataan dan ilusi, terbang bersama alunan rasa dan batin yang menentramkan manusia menuju sebuah pencerahan spiritual, yang dilalui dengan berkontemplasi mendekatkan diri pada tuhan semesta alam lewat alunan music.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H