Banyaknya imigran Maroko yang ke eropa menjadi catatan khusus mengapa Marko dapat berjaya di piala dunia Qatar 2022 mampu menembus semifinal. Hampir seteng pemain yang dibawanya, 14 diantaranya itu bukan kelahiran Marko. Banyak dari mereka lahir di Eropa.
Melihat bagaimana kiprah Maroko. Tim dengan sejuta kejuatan yang menghiasi piala dunia Qatar 2022. Terus terang saya bertanya-tanya, bah, kenapa pula ini. Kok mampu Maroko tembus semi final piala dunia Qatar?
Maroko sebuah Negara di utara benua Afrika. Kenyataannya dan sudah menjadi fakta. Banyak orang memperkirakan akan menjadi bulan-bulanan saja di piala dunia Qatar. Artinya hanya menjadi tim penghibur.
Akan tetapi perjuangan yang tidak mudah di piala dunia. Itu hampir dilalui semua Negara yang ikut berkompetisi. Maroko yang mampu mengalahkan Belgia, Spanyol, bahkan Porugal yang nanti akan menantang prancis di semifinal. Terbukti lebel penghibur hanya hipotesa saja bukan realita untuk tim Maroko.
Diluar dugaan Maroko mampu menjawab apik pesimisme dunia sepak bola kepada mereka. Tidak jarang kini berbalik. Banyak orang yang mendukung tim Maroko juara pilala dunia.
Alasan mereka supaya menjadi sejarah baru Tim Afrika mampu juara piala dunia. Tak jarang mereka yang mendukung tim besar seperti Jerman, Inggris, Belada dan Spanyol berbalik mendukung Maroko dengan segala kejutannya.
Kedigdayaan Maroko, yang mampu mencapi semifinal piala dunia Qatar 2022. Apa factor yang mempengaruhi? Bagaimana bisa Maroko begitu perkasa di piala dunia 2022?
Naturalisasi Pemain Asli Maroko
Tidak dipungkiri pemain Maroko sebagaian besar merupakan pemain bukan kelahiran Maroko. Banyaknya imigran Maroko ke Eropa menjadi keberkahan tersendiri bagi Maroko memanggil kembali orang-orang asli Maroko keturunan untuk dipanggil ke timnas mereka.
Maroko sendiri merupakan negara dengan jumlah populasi migran terbesar di Eropa. Federasi Sepak Bola Maroko pun melakukan pemantauan terhadap bakat-bakat lapangan hijau secara jenius dengan darah dari negara Afrika Utara tersebut.
Tak jarang langkah cepat di ambil oleh Maroko untuk dapat membujuk anak-anak keturunan Maroko di eropa yang berbakat untuk main bagi timnas mereka supaya tidak lebih dahulu bermain untuk Negara asal kelahiran mereka.
Contohnya Hakim Ziyech dan Sofyan Amrabat. Mereka berdua pernah membela timnas Belanda di level junior. Akan tetapi dengan kecerdikan Marko dalam memanto anak-anak keturunan Maroko. Mereka berdua kini sama-sama mengusung panji Singa Atlas di Piala Dunia. Begitu juga dengan 14 pemian lainnya yang kelahiran eropa.
Sofyan Ambarat mengatakan mengapa dirinya diminta bermain di timnas Maroko tidak berpikir dua kali. Dirinya menyebut bagaimanapun meski tak lahir di Maroko. Orang tua asli orang Maroko, kakek-Nenek orang Maroko.
Dia berpikiran tetap orang Maroko yang sudah menganggap Maroko sendiri sebagai rumah. Meski ia yang terlahir di Belanda, Ambarat juga sudah menganggap Belanda merupakan rumahnya.
Pemain berbakat lain keturunan Maroko di Belgia Noureddine Moukrim mengatakan cara Maroko membujuk pemain keturunan mereka di eropa. Menurutnya pendekatan Maroko untuk pemain berbakat yang lahir di eropa dilakukan sejak dini dan tidak pernah ada paksaan.
Kritik buat Keberhasilan
Banyaknya pemain kelahiran asing di tubuh timnas Maroko sendiri di dalam negri sempat mendapatkan kritik, yang dinilai meminggirkan bakat asli Maroko. Selain itu juga ada pertanyaan tentang nasionalisme pada tim jika terlalu banyak di isi pemain bukan lahiran Maroko.
Pelatih Maroko Walid Regragoui juga mengatakan sebelum Piala Dunia dirinya mendapat banyak masalah soal pemain kelahiran Eropa dan yang tidak lahir di Maroko.
Tetapi dengan lolosnya Maroko ke semi final piala dunia Qatar. Walid Regragoui mengatakan; hari ini kita melihat semua orang Maroko [yang lahir di manapun] adalah orang Maroko. Ketika berbicara soal timnas dia rela mati, rela berjuang. Sebagai pelatih, dirinya juga menuturkan lahir di Prancis, tetapi tak ada yang meragukan hati dirinya untuk Maroko.
Kembali. Dalam hal sepak Bola memang tidak ada yang praktis berkaca dari Maroko dan pemain naturalisasinya. Tidak peduli keturunan atau apapun. Sepak bola adalah tim dan tim di kelola federasi. Dalam hal ini federasi sepak bola Maroko berhasil. Selain mampu menunjukan prestasi untuk sepak bolanya. Disisi lain juga mampu menembus sekat bahwa dimanapun lahir keturunan Maroko, mereka adalah orang Maroko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H