Tak jarang langkah cepat di ambil oleh Maroko untuk dapat membujuk anak-anak keturunan Maroko di eropa yang berbakat untuk main bagi timnas mereka supaya tidak lebih dahulu bermain untuk Negara asal kelahiran mereka.
Contohnya Hakim Ziyech dan Sofyan Amrabat. Mereka berdua pernah membela timnas Belanda di level junior. Akan tetapi dengan kecerdikan Marko dalam memanto anak-anak keturunan Maroko. Mereka berdua kini sama-sama mengusung panji Singa Atlas di Piala Dunia. Begitu juga dengan 14 pemian lainnya yang kelahiran eropa.
Sofyan Ambarat mengatakan mengapa dirinya diminta bermain di timnas Maroko tidak berpikir dua kali. Dirinya menyebut bagaimanapun meski tak lahir di Maroko. Orang tua asli orang Maroko, kakek-Nenek orang Maroko.
Dia berpikiran tetap orang Maroko yang sudah menganggap Maroko sendiri sebagai rumah. Meski ia yang terlahir di Belanda, Ambarat juga sudah menganggap Belanda merupakan rumahnya.
Pemain berbakat lain keturunan Maroko di Belgia Noureddine Moukrim mengatakan cara Maroko membujuk pemain keturunan mereka di eropa. Menurutnya pendekatan Maroko untuk pemain berbakat yang lahir di eropa dilakukan sejak dini dan tidak pernah ada paksaan.
Kritik buat Keberhasilan
Banyaknya pemain kelahiran asing di tubuh timnas Maroko sendiri di dalam negri sempat mendapatkan kritik, yang dinilai meminggirkan bakat asli Maroko. Selain itu juga ada pertanyaan tentang nasionalisme pada tim jika terlalu banyak di isi pemain bukan lahiran Maroko.
Pelatih Maroko Walid Regragoui juga mengatakan sebelum Piala Dunia dirinya mendapat banyak masalah soal pemain kelahiran Eropa dan yang tidak lahir di Maroko.
Tetapi dengan lolosnya Maroko ke semi final piala dunia Qatar. Walid Regragoui mengatakan; hari ini kita melihat semua orang Maroko [yang lahir di manapun] adalah orang Maroko. Ketika berbicara soal timnas dia rela mati, rela berjuang. Sebagai pelatih, dirinya juga menuturkan lahir di Prancis, tetapi tak ada yang meragukan hati dirinya untuk Maroko.
Kembali. Dalam hal sepak Bola memang tidak ada yang praktis berkaca dari Maroko dan pemain naturalisasinya. Tidak peduli keturunan atau apapun. Sepak bola adalah tim dan tim di kelola federasi. Dalam hal ini federasi sepak bola Maroko berhasil. Selain mampu menunjukan prestasi untuk sepak bolanya. Disisi lain juga mampu menembus sekat bahwa dimanapun lahir keturunan Maroko, mereka adalah orang Maroko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H