Menengok Korea Selatan, yang juga sama-sama kekuatan dari Asia. Korea Selatan memang berbeda dengan Japan. Yang harus mengakui secara perkasa Brazil.
Korea Selatan kalah telak 4-1 seperti tidak berdaya. Sedangkan Japan masih mampu menahan kekuatan Kroasia dilanjutkan babak pinalti.
Jika dilihat bagaimana kekuatan antara Kroasia dan Brazil. Dilihat komposisi pemain dan permainan itu memang jauh.
Sebab bagaimanapun Brazil merupakan langganan juara dunia. Dan pemainnya sebagaian besar merupakan pemain top eropa seperti Neymar dan V Junior yang bermaian di Real Madrid.
Berkaca dari kekalahn telak itu bahwa Korea terkenal dengan dramanya, yang terkenal sampai seantero jagad. Itu dapat dijadikan acuan timnas Korea Selatan bahwa tidak ada drama di sepak bola. Mereka harus lebih keras lagi berlatih dan menaikan level permaianan mereka.
Bukan mereka "Korea Selatan" belum bagus. Sudah Korea Selatan sudah bagus permainannya. Tetapi untuk mampu juara dunia seperti Drama Koreanya. Mereka harus lebih beruasa untuk itu. Suatu saat bukan tak mungkin Korea Selatan dapat menjuarai piala dunia. Berjaya sama seperti drama Koreanya.
Brazil tak Melecehakan
Korea Selatan yang ditaklukan Brasil 4-1. Selebrasi tarian ketika merayakan golnya menuai banyak kontroversi seperti perayaan gol lewat tari yang di kritik legenda sepak bola inggris Roy Keane.
Roy Keane mengaku sampai muak melihat tarian para pemain brasil saat selabrasi Gol karena dinilai tidak menghormati Korea Selatan dikutip dari Daily Mail.
Menurutnya yang tak elok. Setiap perayaan gol dirayakan dengan tari. Yang mana pelatih Brazil juga turut larut dalam tarian. Dirinya menyebut untuk gol pertama tidak apa, tetapi tarian itu dilakukan setiap gol seperti tak menghormati lawan; ungkap Roy Keane
Melihat kontroversinya tarian itu. Menyusul Brasil juga menang telak atas korea 4-1. Apakah train Brazil dapat dilihat sebagai tak menghormati lawan seperti yang diungkapkan oleh Roy Keane?