Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Indonesia ke Depan: Milih Presiden dan Pasangan Hidup di Ambang Kerumitan

3 Oktober 2022   07:38 Diperbarui: 3 Oktober 2022   07:40 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Post abad ke 21 menyisakan pertanyaan bagi kita semua. Bagaimana memilih sesutau yang benar berpengaruh dalam hidup kita menjadi serius. Presiden dan pasangan hidup itu pilihan rumit, yang mana kesemua itu akan sangat pengaruh pada hidup kita, nasib kita dan keberlangsungan eksistensi kita di dalamnya"

Terkait dengan perang dan dinamika abad ke 21 yang akan menjadi sejarah kelam kemanusiaan dan ekonomi dunia dimasa yang akan datang. Saya tak peduli apa itu Yahudi, Rusia, Nato dan Perang Ukraina dan Rusia yang sampai saat ini masih bergejolak.

Saya sendiri juga tak mau tahu perang itu dipicu oleh ancaman teritori, grombolan militer adu senjata, atau subversifnya terhadap dominasi akan keadidayan itu yang saling diperebutkan sebagai kekutan Negara superior dunia.

Entah kekacauan ini baik geo politik atau geo ekonomi yang menyulut perang antar Negara merupakan sebuah proses alami yang harus dibayar penduduk dunia atau sengaja dibuat oleh para elite. Saya juga tak ingin mempermasalhkan itu.

Sebagai orang yang kecil, dapat hidup tercukupi kebutuhannya menjadi prioritas utama selain terus mententramkan diri dibalik arus informasi yang deras di era digital ini. Namun menyadari ekonomi yang semakin sulit dengan naiknya harga BBM dan lain sebagainya, dimana Indonesia terdampak pula ekonominya.

Apakah fenomena abad ke 21 antara perang dan dampak ekonomi memang sengaja dibuat oleh mereka para elite politik dan ekonomi dunia?

Dengan orang-orang kecil baik didalam ekonomi dan status politik. Mungkinkah abad ke 21 ini merupakan tantangan besar bagaimana suatu kelas di taiki bagiananya dalam structure social dan ekonominya akan sulit dicapai?

Tantangan Menjadi Global

Melihat bagaimana fenomena global antara krisis kemanusiaan yang mengakibatkan perang dan goncanganya perekonomian dunia.

Intinya hipoesa saya memang menarik kesimpulan semua ini dapat terjadi atas dasar sebuah "pemain" di atas permainan, yang mana tantangan baru bagi negara dan manusia sudah dimulai dengan situasi yang dibuat sangat rumit ini antara perang dan krisis ekonomi yang terjadi.

Yang menarik dari situasi saat ini dibalik perang dan kacaunya ekonomi dunia. Negara berkembang seperti Indonesia dipukul tak bergerak maju dengan kekacauan ekonomi dampak dari perang abad ke 21. Apalagi yang negara miskin seperti Negara-negara di Afrika sana, sebisa mungkin jangan sampai keberadaannya semakin berdaya untuk dapat terus bergantung pada negra maju dengan berbagai fenomena goncangan ekonomi dunia.

Begitu juga di ranah kemajuan ekonomi privat diri atau perorangan manusia. Realitanya dengan krisis ekonomi yang terus mengahtam, juga sedang dibendung supaya tak ada lagi ada kelompok individu yang mampu mempengaruhi kebijakan dunia dengan kekayaaanya.

"Peranan orang kaya atau oligarki di dalam demokrasi, yang mana antara tokoh politik dan tokoh ekonomi sedang berbulan madu saling menguasai satu sama lain. Yang mana kekuatan politik demokrasi disokong oleh oligarki, itulah yang saat ini sedang terjadi"  

Maka dengan permainan besar perang ini antara Rusia dan Ukraina disusul dengan gejolak ekonomi global dibalik "misteri" yang menyelimuti perjalanannya.

Seharusnya sudah membuka mata kita pada sebuah redefinisi pemikiran baru terhadap tantangan-tantangan dunia yang semakin akan membuat daya kejut baru terhadap Negara dan manusia di dalamnya.

Bahwa sebuah krisis bukan lagi akan terjadi hitungan puluhan tahun tetapi kedepan satuan tahun akan memungkinkan terjadinya krisis ekonomi dibalik potensi gejolak dunia baru ini.

Bukankah adanya pandemic covid-19 yang menjadi isu global serta perubahan iklim yang akan mempengaruhi tanaman pangan kita, yang saat ini terjadi harus menjadi pusat perhatian kita, bagaiamana perspektif Indonesia dan manusia di dalamnya harus siap dengan berbagai kemungkinan buruk terjadi?

Perpektif Indonesia Berkembang

Dalam prespektif politik indonesia sebagai negara berkembang dengan tantangan global yang ingin maju kedepan sebagai sebuah Negara yang akan berdampak pada masyarakat di dalamnya.

Demokratisasi di indonesia seharusnya menyadarkan masyarakatnya bahwa memilih pemimpin atau presiden yang cerdas bernegara , yang mana dapat memajukan negara tahu strategi menjadi negara maju meski dihadang banyak pihak negara berkembang tak boleh maju untuk ketergantungan kepada Negara maju.

Tidak lain untuk dapat menerabas kemajuan tersebut bagi Negara berkembang seperti indeonesia tidak lain sebuah negara harus berdikari atau mampu berdiri di atas kakinya sendiri meminjam ucapan Bung Karno presiden pertama Republik Indonesia.

Sebab masayarakat di negara itu sendirilah yang dapat menerjang tembok hadangan negara berkembang untuk maju meski kekuatan luar Negara maju mengahadang kemungkinan itu.

Tetapi jika mental maju disebuah negara tersebut dapat tergandai oleh kekuatan luar negri atau Negara-negara maju, artinya memperpanjang ketergantungan suatu negara berkembang seperti Indonesia tidak akan pernah menjadi maju.

Tantangan kedepan yang semakin kompetitif bagi negara-negara yang maju ingin juga naik kelas menjadi negara adidaya seperti Rusia dan China menentang hegemoni Amerika Serikat di dunia. Itulah yang harus diwaspadai sebagai Negara medioker seperti Indonesia paham dengan gejolak politik global dan kemungkinan buruk ekonomi yang tetap akan berdampak pada dunia.

Sudah pasti keadaan dunia kedepan selama belum ada pemenang dalam hal keadidayaan itu. Antara Amerika yang aman dengan posisi adidayanya, atau antara rusia dan china yang harus mempu menggesernya.

Dunia akan terus bergejolak dengan kondisi ekonomi maupun politik. Itulah mengapa sebuah negara yang berkembang jika ingin maju dan negara miskin ingin berkembang. Harus  dipimpin presiden yang cerdas dan punya mentalitas berani, bukan lagi mitos tetapi harus menjadi kenyataan jika ingin negara tersebut ingin mengubah nasib dihadapan tantangan bernegara global yang semakin hegemonic baik dalam bidang politik maupun ekonomi oleh Negara maju dan besar tertentu.

Begitu juga dalam ranah privat sebagai manusia yang terus dibidik oleh kekuatan orang-orang yang kuat secara ekonomi dunia, yang mereka juga dapat mengtrol kebijakan dunia seperti para oligarki di bidang politik dan ekonomi.

Tantangan besar menjadi manusia kini ingin naik kelas juga semakin berat dikala segelintir manusia itu tak mau kekuatan kekayaannya digoyang oleh OKB atau orang kaya baru dunia yang juga sama-sama nantinya dapat mempengaruhi kebijakan dunia di era bulan madu demokrasi dan oligarki di dunia.

Imbasnya kelas menengah atau kelas bawah ekomomi sangat sulit merangkak memperbaikai ekonomi ditengah memburuknya perekonomian dunia dengan harga energi yang semakin tingi, harga pangan yang tinggi dan pendapatan yang cenderung stagnan yang menimbulkan masalah baru bagi manusia hampir terjadi di seluruh dunia ini tidak terkecuali Indonesia.

Oleh sebab itu dengan tantangan dunia yang makin komplesks post perang abad ke -21 ini. Memilih pemimpin negara seperti Presiden yang cerdas membawa pada bernegara yang penuh inisiatif sangat menetukan kemajuan negara kedepan seperti indonesia.

Begitu juga sebagai manusia yang mana pilihan ekonomi dan juga pilihan politik yang minim juga harus efektif memilih hidup di samping tantangan ekonomi kedepan yang akan semakin berat.

Harga-harga kebutuhan yang terus akan naik tinggi dipredisi juga akan menggeser eksistensi manusia dalam pemikirannya mengenai bagaimana budaya hidup itu harus bergeser pada upaya inisiatif yang tajam dalam memilih cara hidup mereka masing-masing.

Dalam tatar berkembang biak manusia di era post abad ke 21 ini, dibalik membesarkan satu manusia sendiri harus dipenuhi dengan kekuatan ekonomi yang mendukung dalam bangunan rumah tangga untuk biaya hidup seperti pendidikan dan kesehatan yang layak.

Jika manusia ingin menuju ke kehidupan rumah tangga tersebut dengan tantangan ekonomi yang kompleks. Memilih pasangan hidup sama seperti memilih presiden untuk Negara dalam politik yang juga sama-sama harus memiliki nalar yang baik untuk dapat selamat dari tekanan ekonomi keluarga yang semakin berat kedepan.

Artinya sebagai manusia modern dengan tantangan ekonomi merupakan pemicu utama bereksistensi manusia. Tentu saja pilihan yang sama-sama rumit antara kehiendak berumah tangga membangun ekonomi kemudian berkembang biak dengan tantangannya masing-masing.

Maka dari itu pilihan politik yang mempengaruhi kebijakan public dan sebagai pribadi manusia berkesistensi di dunia dengan bentuk utama faktor penggeraknya adalah ekonomi harus disiasati dalam pilihan, memilih seseorang sebagai pasangan yang bernalar baik bersama dalam mengahadapi tantangan sebagai masyarakat global menjadi nilai pioritas.

Bagaimana membangun nasib dalam eksistensi sebagai manusia juga harus paham memilih pilihan yang akan dipilih. Membangun ekonomi bersama sebagai pasangan hidup menghadapi dunia di dalam ketidak pastian untuk dapat selamat dari jebakan ekonomi dan mampu keluar bersama di dalam dekapan ekonomi dalam berumah tangga manusia, yang tantangan kedepan dengan harga-harga kebutuhan pokok terus akan mengalami kenaikan dan prediksi situasi dunia yang akan semakin sulit dalam ekonomi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun