Sebab masayarakat di negara itu sendirilah yang dapat menerjang tembok hadangan negara berkembang untuk maju meski kekuatan luar Negara maju mengahadang kemungkinan itu.
Tetapi jika mental maju disebuah negara tersebut dapat tergandai oleh kekuatan luar negri atau Negara-negara maju, artinya memperpanjang ketergantungan suatu negara berkembang seperti Indonesia tidak akan pernah menjadi maju.
Tantangan kedepan yang semakin kompetitif bagi negara-negara yang maju ingin juga naik kelas menjadi negara adidaya seperti Rusia dan China menentang hegemoni Amerika Serikat di dunia. Itulah yang harus diwaspadai sebagai Negara medioker seperti Indonesia paham dengan gejolak politik global dan kemungkinan buruk ekonomi yang tetap akan berdampak pada dunia.
Sudah pasti keadaan dunia kedepan selama belum ada pemenang dalam hal keadidayaan itu. Antara Amerika yang aman dengan posisi adidayanya, atau antara rusia dan china yang harus mempu menggesernya.
Dunia akan terus bergejolak dengan kondisi ekonomi maupun politik. Itulah mengapa sebuah negara yang berkembang jika ingin maju dan negara miskin ingin berkembang. Harus  dipimpin presiden yang cerdas dan punya mentalitas berani, bukan lagi mitos tetapi harus menjadi kenyataan jika ingin negara tersebut ingin mengubah nasib dihadapan tantangan bernegara global yang semakin hegemonic baik dalam bidang politik maupun ekonomi oleh Negara maju dan besar tertentu.
Begitu juga dalam ranah privat sebagai manusia yang terus dibidik oleh kekuatan orang-orang yang kuat secara ekonomi dunia, yang mereka juga dapat mengtrol kebijakan dunia seperti para oligarki di bidang politik dan ekonomi.
Tantangan besar menjadi manusia kini ingin naik kelas juga semakin berat dikala segelintir manusia itu tak mau kekuatan kekayaannya digoyang oleh OKB atau orang kaya baru dunia yang juga sama-sama nantinya dapat mempengaruhi kebijakan dunia di era bulan madu demokrasi dan oligarki di dunia.
Imbasnya kelas menengah atau kelas bawah ekomomi sangat sulit merangkak memperbaikai ekonomi ditengah memburuknya perekonomian dunia dengan harga energi yang semakin tingi, harga pangan yang tinggi dan pendapatan yang cenderung stagnan yang menimbulkan masalah baru bagi manusia hampir terjadi di seluruh dunia ini tidak terkecuali Indonesia.
Oleh sebab itu dengan tantangan dunia yang makin komplesks post perang abad ke -21 ini. Memilih pemimpin negara seperti Presiden yang cerdas membawa pada bernegara yang penuh inisiatif sangat menetukan kemajuan negara kedepan seperti indonesia.
Begitu juga sebagai manusia yang mana pilihan ekonomi dan juga pilihan politik yang minim juga harus efektif memilih hidup di samping tantangan ekonomi kedepan yang akan semakin berat.
Harga-harga kebutuhan yang terus akan naik tinggi dipredisi juga akan menggeser eksistensi manusia dalam pemikirannya mengenai bagaimana budaya hidup itu harus bergeser pada upaya inisiatif yang tajam dalam memilih cara hidup mereka masing-masing.