Kasus di stadion Kanjuruhan Malang, yang menewaskan ratusan supporter lagi-lagi mengerek mentalitas orang-orang yang "gila" lalu mereka "menggilai" bola untuk terus dapat berkesadaran bahwa satu nyawa selamat dalam perhelatan sepak bola lebih bernilai dari pada sebuah fantisme buta yang hanya ada di dalam pikiran supporter dan klub.
Sepak bola yang merupakan industry masa depan Indonesia dan dampak baik bagi perekonomian Negara. Keberadaaannya tidak dapat begitu saja diberdel atau di setop perhelatannya mengingat banyak juga manfaat baik dari permainan sepak bola selain olahraga.
Sudah seharusnya kejadian Kanjuruhan Malan ini yang terjadi di tahun 2022 menjadi kesadaran bersama dunia sepak bola kita, bahwa menjadi insan sepak bola yang modern, damai dan maju butuh bersama membangun kesadaran itu sebagai professional.
Tidak hanya pemain dan klub serta manajeman tetapi juga para supporter untuk selalu bertindak secara rasional, tidak buta akan kerugian nyawa dan material akibat ketidakpuasan dari hasil permainan.
Sepak bola Indonesia yang sedang meningkat kualitasnya dihadapan internasional. Timnas indonesia mampu lolos di putaran final piala asia 2023, menjadi tuan rumah piala dunia 2022 U-20, sudah seharusnya dijaga citranya bukan saja oleh insan sepak bola Indonesia tetapi juga oleh supporter sepak bola.
Semoga kejadian kanjuruhan ini, duku bagi sepak bola Indonesia menjadi awal yang lebih baik bagi persepakbolaan kita, dan kita dapat selalu memetik pelajaran atas kejadian kerusuhan supporter yang masih kerap terjadi di persepakbolaan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H