Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Harap Capres Perempuan di 2024, Puan Maharani Harus Setegar Banteng!

29 Agustus 2022   23:05 Diperbarui: 30 Agustus 2022   10:52 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbicangan Katua DPR yang juga merupakan Ketua DPP PDIIP Puan Maharani kembali ramai. Bukan apa-apa masalahnya. Narasi yang disebut harapan Puan akan ada presiden perempuan di 2024 yang disampaikan di Lampung pada kader perempuan PDIP Perjuangan.

Memang kata-kata itu disorot oleh berbagai pihak termasuk Netizen yang banyak berkehendak tidak dulu untuk Puan di 2024 menjadi presiden.

Maka dengan suara sumbang netizen dan terbaru pada saat kongres PAN saat Ketua Umum PAN Zulkifly Hasan mengumumkan figure Capres yang akan di usung PAN termasuk Puan Maharani di dalamnya.

Tetapi dengan giliran penyampaian Puan berpeluang di usung PAN. Saat itu hadirin yang merupakan kader PAN riuh menyoraki Puan. Berbeda dengan calon lain seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang mendapat tepok kehangatan dari kader PAN.

Dengan suara-suara sumbang terhadap pencapresan Puan Maharani di 2024. Mungkinkah Puan memang tidak diperhitungkan nyapres 2024 baik oleh figure politik dan netizen sebagai bagian dari masyarakat?

Peluang Puan Maharani

Melihat bagaimana peluang Puan Maharani, dimana Puan sendiri merupakan anak dari Megawati Soekarno Putri sang Ketua umum PDIP itu. Puan Maharani memang bisa saja di capreskan di pilpres 2024 dan kemungkinan itu memang besar.

Sebab Magawati sendiri sebagai Ibunda Puan. Bisa saja mendorong anaknya untuk maju di pilpres 2024. Sebab keputusan Capres dari PDIP yang tentukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

Selain itu pun dengan catatan PDIP sendiri juga ngotot mencalonkan Puan di pilpres 2024. Tetapi dengan modal PDIP jika akan mencalonkan Puan. PDIP sendiri tetap memenuhi standar. Dan juga PDIP merupakan partai besar di Indonesia yang kekuatannya sendiri dapat dibilang besar.

Seperti diketahui PDIP merupakan partai pemenang di pemilu 2019 dengan nilai 19,3 % suara. Artinya jika trashold presidential minimal 20%. PDIP hanya butuh 0,7 % untuk dapat mencalonkan kader partainya sendiri termasuk Puan Maharani di pilpres 2024.

Itu bisa terjadi, PDIP hanya butuh berkoalisi dengan partai-partai kecil untuk dapat meloloskan kadernya seperti Puan Maharni untuk mengikuti kontestasi pilpres 2024.

Akan tetapi dengan peluang Puan Maharani sendiri dengan nilai elektabilitasnya, yang dapat dikatakan cenderung kurang memuaskan dan hanya menempati kalangan bawah nilai elektabilias capres 2024.

Apakah memang jagoan PDIP sendiri dalam pilpres 2024 "keukeh" Puan Maharani? Bukan sama-sama kadernya, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menempati urutan teratas berbagai lembaga Survay?

Menurut lembaga survat SMRC. Elektabilitas Puan Maharani terhitung pada bulan Agustus hanya senilai 2 % berbanding terbalik dengan Ganjar Pranowo, yang mampu menempati urutan pertama dengan meraup nilai sekitar 27% jauh melampaui urutan dibawahnya di posisi dua yakni Prabowo Subianto dengan nilai 19%.

Maka dengan dilemanya Puan Maharani yang mungkin juga mengahrap menjadi presiden dengan kata "harapannya" akan ada presiden di perempuan di 2024 yang diucapkannya di Lampung.

Apakah Puan Maharani sendiri dengan modal partianya yakni PDIP harus tetap jalan sebagai capres apapun yang terjadi di pilpres 2024?

Setegar dan Sekuat Banteng

Jika melihat bagaimana karir Puan Maharani dibidang politik beberpa tahun ini. Katakanlah dalam sepuluh tahun terakhir. Puan sebagai mentri pernah di cabinet jokowi 2014-2019. Dan saat ini menjadi ketua DPR.

Untuk itu dengan karir politik Puan Maharani yang memang sudah komplit. Pasca mentri dan ketua DPR. Seyogyanya memang kalau tidak presiden, ya wakil presiden, pantasnya sebagai langkah selanjutnya karir politik Puan.

Apakah Puan Maharani dengan kendaraan yang dapat dikatakan "kepastian" sebagai modal melanggang di pilpres 2024 lewat PDIP sendiri, akan tetap nekat mengejar karir politiknya sebagai capres atau cawapres di 2024 nanti?

Berbicara itu dengan fakta dan realita politik saat ini. Menjagokan Puan bagi PDIP, terus terang dapat dikatakan berat. Masih mungkin memang jika Puan itu sebagai Capres di 2024 nanti. Itupun dapat menang jika disandingkan dengan Prabowo Subianto meski peluangnya ya tetap 50:50.

Setidaknya itulah hal yang realistis cocokologi dalam pilpres 2024, yang mungkin saja kans menang Puan Maharani tetap mendompleng tokoh besar seperti Prabowo Subianto.

Tetapi bagaimana jika disandingkan dengan Ganjar Pranowo? Dalam politik memang tak semudah itu. Sebab keduanya sama-sama kader PDIP. Yang mungkin saja butuh koalisi gemuk partai politik lain untuk memenangkannya.

Pertanyaanya, apakah partai politik lain akan terima jika yang disandingkan sebagai Capres dan Cawapresnya dari PDIP semua antara Ganjar dan Puan? Jelas tidak akan sesederhana itu.

Memang butuh evaluasi yang mendalam bagi PDIP untuk mematangkan Capresnya di 2024 jika ingin menjadi partai penguasa kembali. Mengantarkan capresnya menang pilpres 2024 nanti sama halnya mengantarkan kadernya Joko Widodo.

Namun akan menjadi menarik jika PDIP tetap akan memperjuangkan Puan Maharani baik sebagai Capres maupun Cawapres di 2024 nanti. Pastinya dengan suara public pada Puan Maharani yang belum bulat. Elektabilitas Puan Maharani yang masih bertengger di papan bawah dibanyak lembaga Survay.

Menuju capres bahkan cawapres sekalipun di 2024 nanti. Puan Maharani memang harus setegar dan sekuat Banteng lambing dari PDIP.

Tetap kuat dan menerjang apapun rintangan termasuk elektabilitas yang rendah, suara public yang kurang minatnya terhadap pencalonannya. Sebagai langkah untuk menjawab harapannya, ada presiden perempuan di 2024 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun