Dengan mata yang bisa lelah dan stres, terus terang baru saya tahu. Tidak hanya pikiran yang dapat stres tetapi dengan mata juga dapat stres juga. Ajaib!
Seperti mengutip website sebelah dan berbagai sumber yang tepat mendefinisikan stres mata ini. Saya menemukan satu definisi yang menurut saya relevan.
"Stres mata itu sendiri adalah ketika indra penglihatan mengalami beban berlebih, seperti dipaksa fokus pada satu titik dalam waktu yang lama, pemakaian gadget di tempat gelap, dan menatap dalam waktu yang lama".
Itu persis yang sering saya lakukan akhir-akhir ini. Ya bagaimana lagi. Kemajuan teknologi memungkinkan beraktivitas seperti itu. Tidak jauh dari laptop dan smartphone atau gadget. Bahkan semua barang itu sudah menjadi alat-alat dari pekerjaan sehari-hari kita.
Sebelumnya saya meskipun beraktivitas seperti itu, tidak merasakan stres mata. Mungkin faktor usia di mana saya semakin tua. Onderdil mulai agak loyo, itu juga penyebab saya terkena stres mata.
Sebagai bahan pengalaman kita bersama. Begini cara-cara ketika saya mencari kiat-kiat mengurangi  atau mencegah stres mata itu di mesin pencari Google, yang mungkin ke depan Anda akan mengalami hal yang sama seperti saya karena factor U;
Pertama, atur jarak yang ideal dan nyaman antara mata dengan gadget yang Anda pakai, minimal 60 centimeter.
Kedua, istirahatkan mata. Biasanya hal ini dilakukan dengan teori 20, 20, 15. 20 menit Anda menatap layar, istirahatkan mata Anda dengan meliat objek yang jauh selama 20 detik. Lakukan hal itu berulang, kemudian istirahatkan mata selama 15 menit setelah bekerja di depan gadget selama 2 jam.
Ketiga, atur pencahayaan. Cahaya dari gadget jauh lebih terang dari pada cahaya ruangan, maka pastikan ruangan sudah memiliki pencahayaan yang cukup.
Keempat, jika Anda membutuhkan bantuan dari kacamata atau lensa kontak, pilihlah untuk menggunakan kacamata daripada lensa kontak. Karena penggunaan lensa kontak yang terlalu sering dan lama bisa memperbesar potensi stres mata.
Sebagai penutup dari pengalaman stres mata saya ini, kembali bahwa setiap pengalaman mengandung pengetahuan. Dan pengetahuan merupakan cara kita untuk dapat mencari solusi dari apapun yang kita alami.