Sebagai refleksi mengapa permpuan Indonesia cenderung lemah. Mantan Presiden Indonesia ke-5 itu menyinggung dampak dari penjajahan selama 350 tahun bagi perempuan Indonesia.
Yang mana dampak itu menjadikan perempuan Indonesia menjadi pendiam dan menahan penderitaannya kata Megawati. Tetapi melihat bagaimana fakta permepuan sendiri, mungkinkah hanya penjajahan yang menjadikan perempuan terkesan lemah?
Apakah ada Faktor lain yang membaut permpuan juga lemah dalam menjalani kehidupan ini dengan berbagai resiko termasuk gagalnya pernikahan mereka?
Faktor Kebudayaan
Perempuan terlihat lemah sendiri karena memang pandangan sosial yang memposisikan mereka lemah, bukan berarti dipandang "lemah" tidak bisa menjadi kuat.Â
Banyak ajaran dari berbagai agama, norma social, yang membuat drajat wanita dibawah laki-laki. Tetapi dengan realita sendiri perempuan sebenarnya merupakan mahluk yang sama-sama kuat dan setara dengan laki-laki sebagai manusia.
Meskipun perempuan direndahkan secara pandangan social. Tetapi kekuatan itu terletak pada sikap mau mengalah terhadap peradaban yang sebenarnya menindas mereka bertahun-tahun bahkan beadab-abad karena fakor budaya itu.
Maka dari itu dengan ruang-ruang yang diberikan untuk permpuan saat ini, yang mana perempuan juga banyak mengisi bidang-bidang yang sebelumnya tabu untuk di isi seperti pendidikan, kepemimpinan politik, bidang pekerjaan dan lain sebagainya.
Mungkinkah menjadi perempuan berdaya itu harga mati yang harus dilakukan oleh setiap perempuan modern, termasuk pandangan mereka dalam relasi keluarga termasuk memandang percerian itu sendiri?
Angka Percerian
Memang Megawati benar, saat ini menjadi perempuan kuat dan berdaya merupakan sesuatu yang harus dipunyai setiap perempuan di zaman ini.