Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendidikan Rendah, Jangan Miskin, Sebuah Pergolakan Hidup!

3 Agustus 2022   20:14 Diperbarui: 10 Agustus 2022   16:22 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebab mengapa? kini di era hidup yang kapitalistik, yang apa-apa harus di beli dengan uang dan mencari uang harus dengan kesempatan, kerja keras, serta kemampuan untuk dibayar sebagai professional dibutuhkan mentalitas tangguh dalam mengahdapi semua itu.

"Bencana kemiskinan itu membawa kita pada taraf hidup yang rendah, serta tidak ada daya beli membuat kita kalah dalam kehidupan ini, yang tak mampu merubah nasib diri dan keluarga. Fatalnya jika sampai mewariskan kemiskinan pada generasi kita, dampaknya dapat terjadi berturun-turun lamanya".

Maka kembali tergantung bagaimana pandangan akan kehidupan itu digunakan oleh kita sebagai manusia. Pengalaman kehidupan sebagai bahan bakarnya keluar dari jerat kemiskinan yang membuat tragis kehidupan itu, memang harus dipandang sebagai sebuah keharusan.

Bukan hidup tidak boleh kaya. Saya kira menjadi kaya sangat diperlukan dan justru dengan apa-apa yang harus dibeli dengan uang saat ini sebagai fasilitas penunjang kehidupan seperti pendidikan, kesehatan dan hunian menjadi kaya itu harus diperjuangkan.

Apa lagi jika sudah menjadi orang tua yang harus bisa membuat anak-anak mereka hidup dalam kelayakan jaman. Semua dapat terfasilitasi dengan kekayaan itu fakta yang tidak dapat dikesampingkan.

"Mendiang mantan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Deng Xioping yang ide-idenya mampu mengentaskan kemiskinan bermilyard-milyard penduduknya sejauh ini di Tiongkok; mengatakan bahwa menjadi kaya itu mulia, yang jauh pun akan mendekat yang tak kenal akan mengenal ketika kaya".

Seperti itulah mengapa kekayaan sebagai jalan dari kemuliaan hidup sangat penting diwujudkan. Menjadi orang tua saat ini, yang dimana ukuran memuliakan anak mencukupi kebutuhannya harus dengan uang 'gak boleh memang menjadi orang tua miskin di masa modern ini'.

Untuk itu saya berpikir, di masa depan saya sendiri dan juga mungkin keluarga yang akan saya bangun nantinya. Jika ada orang yang mau diajak hidup bersama dalam keluarga bersama dengan saya sebagai isi dari kehidupan ini.

Menjadi titik konsentrasi saya, dimana membawa kehidupan keluarga saya sendiri lebih baik itu hal yang utama. Tetapi dengan bagaimana keutamaan menjadi orang tua itu, apakah di era modern ini akan semakin berat kenyataannya, dimana jaman yang semakin kompetitif?

Jelas dengan standart kelayakan zaman kedepan akan pendidikan tinggi, kesehatan yang harus terus dijamin, dan juga kualitas hidup baik dari hunian dan penunjang hidup lainnya. Hidup memang akan semakin berat sejalan dengan harga-harga yang harus dibayar tidak sedikit di dalam system hidup kapitalis.

Maka dengan usia saya, anda dan mereka yang terus berjalan, terus berkurang dan terus mengalami berbagai pengalaman dan pergolakan hidup. Menciptakan hidup secara efektif, bekerja, tak konsumtif, dan mengingat bagaimana uang untuk kebutuhan di masa yang akan datang itu penting. Baik sebagai pribadi yang hidup sendiri maupun berkeluarga menjadi orang tua, "uang" itu harga mati yang harus dipenuhi sebagai penujang kehidupan kini dan nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun