Politikus PDIP Ruhut Sitompul "menyindir" proses akad nikah putri Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan yang dilakukan beberapa waktu lalu bukan mengunkan  Bahasa Jawa.
Seperti diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku orang Yogyakarta tulen. Hal tersebut informasinya dari akun Instagram milik penceramah Gus Miftah.
"Saya hari ini bersama Mas Anies. Njenengan (Anda) Arab apa Jawa sih mas?" tanya Gus Miftah. Lalu Anies mengaku sebagai orang Yogyakarta asli."Wong Yogjo, senengane gudeg (hobinya makan gudeg)," jawab Anies
Anis Baswedan sang Gubernur DKI Jakarta itu habis mantu anaknya. Resepsi Putri Anies Baswedan yang digelar, Sabtu (30/7/2022) dan pelafalan proses akhad nikah mempelai dilakukan dengan bahasa Arab.
Terkait klaim Anies Baswedan dengan Jawanya atau Arabnya sebagai identitas. Yang di hadapan Gus Miftah mengaku sebagai orang yogya asli artinya jawa tulen. Itulah sebab mengapa Ruhut Sitompul menyindir.
"Baru aku tahu yang suka ngaku-ngaku asli Yogya itu, bahasanya bahasa Arab ha ha ha. Oh ho kau ketahuan. Sip deh maturnuwun sukron nie ye. Merdeka," kata Ruhut mengunggah tangkapan layar berita yang dijadikan sarana menyindir Anies melalui akun Twitter @ruhutsitompul dikutip di Jakarta, Senin (1/8/2022).
Tetapi dengan identitas Anies itu Jawa atau Arab, apakah memang perlu di sindir terkait klaim itu? Ini tentu bukan masalah siapa dia, atau tokoh-tokoh yang populer sebagai politikus atau sebagainya yang saling sindir.
Baca juga: Miskin dan Aktif Merokok, "Maaf" itu ..."Sindirian masalah alasan politik mah harusnya jangan di kait-kaitkan orang mana, asli mana dan etnis apa. Sindiran politik itu harusnya sindir "pikirannya" jika salah dalam mengambil kebijakan"
Akan tetapi ngomong tentang keturunan. Dari mana leluhur mereka berasal jika memang orang itu lahir di wilayah suku tertentu dan mengakui orang wilayah tersebut.
Ya apa salahnya? Ketika seseorang itu juga sekaligus masih menggunakan tradisi leluhurnya yang asli? Anies Baswedan yang secara factual asli keturunan Arab akui orang Jawa tulen gunakan Bahasa Arab, disisi lain pakai budaya Jawa?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!