Kembali tentang JIS, memang sederhana betul, masalah pagar roboh JIS dapat di perbaiki. Namun apakah tidak akan menambah perspektif publik yang mana sering terjadi bangunan rapuh akibat di korupsi?
Seperti yang terjadi sebelumnya, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah beberapa bulan yang lalu, pokoknya belum lama sekitar Mei 2022, menyidak bangunan fasilitas umum jateng seperti puskesmas.
Banyak dari bangunan-bangunan itu tidak layak dan syarat akan kecurangan-kecurangan dalam pembangunan itu. Mungkinkah JIS dengan robohnya pagar ada insikasi demikian ada penurunan kualitas pembangunan JIS?
Yang mana publik juga sebelumnya dipertontonkan pada hal bangunan-bangunan baru tetapi dalam pengerjaannya tidak sempurna dan rapuh itu juga menidikasikan pola yang sama?
Memang itu tidak bisa dipukul rata. Animo kedatangan Jak Mania, fans klub Persija yang pada saat grand launching JIS juga melakukan pertandingan uji coba melawan klub Thailand Chonburi FC menjadi titik bahwa JIS beda dengan kualitas-kualitas pembanguanan lain seperti puskesmas dan sebagainya yang kualitasnya memang rendah.
Mengapa JIS berbeda ya tentu karena banyknya suporter memadati JIS dan penonton sorak sorai saat melihat konser, sebelum pertandingan di JIS yang menampilkan Dewa 19 dan artis papan atas lainnya juga berpengaruh pada bangunan JIS.
Jelas robohnya pagar JIS merupakan sesuatu yang wajar, sesuatu yang lumarah karena banyaknya masa yang memenuhi JIS. Terbukti puluhan ribu supporter JAK Mania memadati stadion JIS tersebut.
Maka berbicara tentang JIS setidaknya itu bisa menjadi kebanggaan baru bangunan stadion untuk warga Jakarta dan Indonesia. Itu menjadi sesuatu yang tidak akan saya tampik.
Jika itu merupakan satu dari banyak prestasi Anis Baswedan, ya tentu itu benar, setidaknya bangunan JIS yang menyelsaikan pembangunannya adalah Anis Baswedan.
Akan tetapi apakah benar Anis Sendiri mengecewakan orang-orang yang pesimistis akan dirinya dalam memabngun Jakarta dengan berhasilnya pembangunan JIS?
Seperti disampiakan Anis Baswedan bahwa dirinya bukan saja kita menyaksikan sebuah bangunan mahakarya JIS tetapi juga membuktikan bahwa mimpi itu bisa dicapai. Lewat kerja keras, lewat kerja tuntas, mimpi yang oleh sebagian ditanggapi dengan pesimis.