Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Roh Kehidupan dan Kisah Tulisan

20 Juli 2022   18:47 Diperbarui: 25 Juli 2022   01:14 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memang masih biasa dan belum dianggap sebagai sastrawan oleh masyarakat umum. Tetapi aku masih bergelut dengan seni untuk menjadi karya sastraku sendiri, dari aku dan akan aku nikmati sendiri.

Tetapi apa peduliku dengan sebutan itu "sastrawan", tidak diakui sebagai apapun, aku tetap akan begini saja, baik-baik saja, dan ingin tetap menulis saja.

Terpenting tidak ada yang boleh, bahkan dapat menentang akan aktivitas kepenulisanku ini, termasuk aktivitas menjadi pekerja "formal" dalam menjemput rupiah menopang hidupku.

Menulis ibarat sudah menjadi roh-ku, hidupku perlu diseimbangakan dengan menulis tentang aku, budaya manusia, dan alam sebagai tempat tinggalku. Baik dan tidaknya tulisanku, itu merupakan kisah-kisah anak-anak rohani dari dalam diriku sendiri.

Mungkin ketika aku tidak kuwatir lagi dengan diriku yang begini, terus mengejar rupiah untuk bertahan hidup. Tetap aku ingin terus menulis, dan jika kebutuhan hidupku sehari-hari sudah terpenuhi, aku juga ingin terus menulis saja.

Bukan aku tidak mau menjadi manusia "formal" secara utuh, lalu menjadi tipikal orang-orang mekanik dan terstruktur di ruang kerja formal, tetapi semua itu bukan aku dan bukan jiwaku.

Menjadi terstrukture aku memang bisa mengikuti, tetapi untuk selamanya menjadi manusia tersetruktur jiwaku tidak mampu, sebab ia "jiwaku" juga ingin bebas akan waktu menikmati bait suaranya untuk didengarkan dan ditulis sebagaimana antara aku dan jiwaku berkomunikasi.

Jiwaku masih butuh seni-seni, aku masih ingin hidup dengan cara lain tidak terstruktur dan mekanis seperti robot disana. Sebagai manusia memang harus kerja, aku dapat dan bisa bekerja.

Tetapi aku masih tidak bisa, jika aku kerja secara formal condong ke mekanik dan tersetrukture, yang justru menghalangiku untuk tetap menulis. Karena menulis adalah hidupku, bagian jiwaku, dan panggilan dari hidupku.

Dalam pandanganku kebahagiaan yang nyeleneh itu adalah menulis, menulis dan terus menulis apapun itu untuk ditulis.

Sebagai bagaian dari hidup yang bukan saja untuk dilepaskan keresahannya tetapi juga digenggam ide-idenya sebagai sebuah catatan yang agung untuk diri, saat sudah ada dalam keabadian yang katanya fana itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun