Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siddharta Gautama, Saya, dan Pentingnya Adaptasi Bukan Perubahan Hidup

7 Februari 2021   10:41 Diperbarui: 7 Februari 2021   11:29 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dipungkiri, setiap manusia mempunyi kegelisahan yang dirasakan dalam hidup didalam hatinya sendiri bukan hanya pikirannya. Untuk itu dengan kegelisahan-kegelisahan Sidharta Gutama itu sendiri.

Saya kira, sebenarnya semua manusia mengandung berbagai gejolak pertanyaan akan kehidupan yang ada, dimana semua manusia hidup sebenarnya untuk menjawab berbagai kegelisahannya sendiri termasuk apa yang dilakukan Sidharta Gutama.

Dengan itu, mungkinkah menjadi pertapa adalah jawaban yang tepat untuk semua orang yang gelisah pada kehidupannya sendiri memandang kehidupan ini?

Jelas, semua tidak dapat disamakan, semua manusia mempunyai kadarnya sendiri-sendiri dalam kegelisahannya.

Tetapi kegelisahan yang dirasakan oleh Sidharta Gutama, dimana kemegahan istana yang membawanya pada hingar-bingar hidup secara fisik itu sendiri terkesan megah.

Justru dirinya takjub melihat bagaimana orang-orang yang sakit, tua dan mati, yang dirasa dirinya manusia hidup sebenarnya dekat dengan penderitaan.

Maka dari itu ditengah kegelisahannya mempertanyakan semua itu. Mengapa dapat terjadi pada diri manusia diantara ketiganya sakit, tua dan mati?

Dalam kegelisahan Sidharta Gutama sendiri memilih untuk menjadi pertapa dan berkelana mencari suatu jawaban untuk kegelisahan-kegelisahanya tersebut.

Oleh karenannya setiap manusia, dimana mereka bukan hanya hidup dalam pikirannya sendiri tetapi juga hidup dengan jiwa dan setiap kegelisahan-kegelisahannya.

Untuk itu saya yang saat ini hidup didalam sebuah ketidakpastian, tidak ada pekerjaan tetap dan lebih dekat menyandang status pengangguran, memang menumbuhkan kegelisahan bukan hanya ada dalam pikiran dan jiwa saya.

Tetapi jika direnungi, apa yang dikejar oleh manusia, saya juga sudah berusaha untuk mencari pekerjaan. Tetapi dimasa pandemic ini, ekonomi sedang lesu, pengangguran yang seperti saya juga banyak dimana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun