Mungkinkah isu kudeta yang disimpulkan demokrat merupakan kegagalan kepemimpinan AHY itu sendiri, dimana dalam hal kepemimpinan belum matang dipartai demokrat?
Seperti diketahui, AHY menjadi ketua umum demokrat sendiri sangat singkat dari lompatan dirinya pensiun dini di militer "TNI" jabatan terkahir sebagai Mayor.
Banyak pihak menuding AHY belum cukup punya pengalaman politik dan diproyeksikannya AHY sebagai ketua umum demokrat seperti dipaksakan.
Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai dugaan upaya kudeta di tubuh Partai Demokrat mengindikasikan belum matangnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam memimpin dan mengelola partai.
Wasis mengatakan, AHY masih terbilang muda di dunia politik dan belum pernah memiliki jabatan publik sebelum akhirnya menjabat Ketua Umum Partai. Kurangnya pengalaman itu, menurut dia, berpengaruh terhadap kemampuan AHY mengelola konflik di internal partai.
"Kalau sudah memegang jabatan publik sudah cukup fleksibel dan lihai dalam mengelola konflik. Tahu cara lobinya seperti apa. Ini kan beliau istilahnya langsung masuk ke posisi tertinggi dan itu soft skill sebagai seorang pemimpin belum teruji," terang Wasisto dikutip CNNIndonesia.com, Rabu (3/2).
Senda dengan itu, Direktur Eksekutif Political and Public Studies Jerry Massie menilai munculnya isu kudeta di internal partai berlambang mercy membuktikan kepemimpinan AHY relatif lemah dibandingkan ketua umum sebelumnya.
AHY, menurut Jerry, belum mampu merangkul dan menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh senior Demokrat yang merasa kecewa.
"Dia belum rangkul ini, ada kekecewaan dari elite Demokrat, atau senior lah. Kayak Marzuki Alie, Hadi Utomo, Anies Urbaningrum. Mereka ini kan orang-orang penting. Di Demokrat ini kan ada titisan-titisan mereka," ungkap Jerry diktutip CNN Indonesia Rabu (3/2).
Untuk itu dengan meruncingnya isu kudeta yang dilayangkan pada Moeldoko sendiri, mungkinkah isu kudeta demokrat hanya dagelan seperti apa yang diucapkan oleh Moeldoko?
Seperti disebutkan Moeldoko tidak hanya dirinya yang ditembak dengan isu kudeta demokrat itu. Untuk itu dirinya meminta, Â jangan lagi nembak kanan kiri, Pak Polhukam, Pak Yasonna, NasDem ditembak, apa urusannya. Ketawa semua itu, tapi juga marah, ujarnya moeldoko dalam konfersi pres di kediamannya.