Sebab karakter sendiri akan membawa pada konsistensi kebangkitan setelah kegagalan untuk terus memperbaiki, maupun keberhasilan dari hidup manusia itu jika dirasakan, supaya tidak terlena dengan keberhasilan hanya mampu disadari dengan karakter yang kuat.
Dan selain itu karakter baik dari manuisa itu sendirilah yang akan membawa manusia pada setiap kebenaran yakni kesadaran akan tuhan, dimana manusia adalah percikan terkecil dari eksistensi tuhan.
Untuk itu yang pertama-tama harus dididik sebagai manusia adalah memperbaiki segala aspek bentuk karakter menjadi manusianya itu sendiri. Supaya ada kesadaran bawasannya jungkir baliknya hidup tidak lain adalah pengetahuan untuk menguatkan karakter itu sendiri sebagai manusia.
Dalam hal spiritual, dimana karakter adalah modal dari tercerminya jiwa, "manusia", ia tidak akan abadi sebagai tubuh yang dapat mati dan menjadi tanah. Tetapi karakter jiwa itu sendiri yang akan terus hidup abadi dimasa kapanpun juga, sebagaimana menetukan keberhasilan hidup tidak hanya dimasa sekarang tetapi di akherat nanti. Â Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H