Mungkinkah dalam kehidupan ini, manusia harus berbuat sesuatu, untuk mengabdi pada kehidupan dan kebenaran dari hidup itu sendiri?
"Sebuah pengabdian dibutuhkan suatu keberanian, dan sebagai sebuah kebenaran manusia harus mengabdi pada dirinya sendiri supaya tidak menjadi beban orang lain dalam kehidupan itulah kebenaranya".
Maka dari itu sebagai bentuk pengabdian itu, saya ambilkan suatu contoh. Sebagai sebuah darma "kebaikan" dari seorang penulis. Dia haruslah menulis apapun kondisinya, termasuk adanya pasang surut pembacanya, yang harus diterimannya sebagai bagian dari perubahan itu.
"Tidak lain, unsur krisis dalam apapun termasuk meliputi segala aspek bidang, karena didalamnya butuh suatu pembaharuan dari kehidupan itu sendiri, manusia tidak lebih dituntut untuk menjadi lebih baik dibidangnya masing-masing".
Keadaan yang tidak pasti dan berubah-ubah ataupun "krisis" merupakan adanya kehidupan itu sendiri, tidak lain dari kehidupan itu supaya manusia belajar dari setiap perubahan-perubahan aspek kehidupan yang ada.
Untuk itu, apakah yang tidak berubah dari menjadi manusia itu sendiri? Segalanya berubah seperti saya yang harus menulis lebih baik lagi mendarmakan diri saya pada kewajiban sebagai penulis melaksanakan kebenaran saya menjadi manusia yakni berusaha melanjutkan hidup sampai dengan takdir menjemput.
Tentu untuk tetap menulis sendiri tujuannya yakni memberi wawasan pada diri saya sendiri dan masyarakat yang mungkin tertarik dengan tulisan saya, dan mampu menginspirasi dengan pengetahuan-pengetahuan baru yang harus saya timba dari sumber pengetahuan itu.
Karena tidak ada yang tidak akan berubah dalam hidup ini, kehidupan akan memunculkan antara keadaan pasang dan surut, diterima atau tidak diterima, dan dikutuk ataupun didoakan itu adalah sarana dari takdir itu sendiri.
Bahkan yang saat ini kaya suatu saat, akan ada saat dimana "masa" dia akan jatuh dalam kemiskinan jika mereka tidak punya karakter kuat dalam kehidupan itu sendiri menyadari hidup yang pasti akan terjadi.
Namun kembali lagi pada sebuah pemaknaan dalam setiap keadaan itu sendiri. Karakter sebagai suatu sikap dalam menanggapi segala sesuatu, yang terjadi dalam hidup adalah nadi dari identitas kita sebagai manusia. Â
Maka sebagai manusia yang harus dikuatkan sendiri adalah karakternya, dimana hidup adakalanya diatas dan dibawah, pasang maupun surut, serta kemungkinan kita diterima ataupun ditolak dalam kehidupan pasti akan ada saja dalam kehidupan.