Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo-Sandi Tameng, Jokowi Tak Sejenius Itu, Hanya Sadar Nasib!

2 Januari 2021   09:22 Diperbarui: 2 Januari 2021   09:32 1970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: jawapos.com

Maka dari itu seorang presiden butuh suksesor untuk mensukseskan pemerintahannya. Saya sendiri dengan berpendapat masuknya Prabowo-Sandi sebagai mentri dikabinet Indonesia maju sebutan cabinet di periode dua jokowi memang tidak aneh.

ilustrasi: kompas.com
ilustrasi: kompas.com
Mengapa saya katakan tidak aneh  adalah jabatan politik seperti mentri, jikalau masih warga Negara indonesia, tidak akan mungkin dilarang dan dianjurkan warga Negara Indonesia. Bukankah Prabowo dan Sandi warga Indonesia? Untuk itu saya tidak kaget.

Perkara rivalitas dalam politik memang sudah biasa. Tetapi bukankah rakyat sendiri sudah mengetahui bahwa politik adalah kepentingan? Sekali lagi jangan heran bila rivalitas selalu saja dapat menjadi fatner dalam politik.

"Masuknya Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto saya kira juga dapat menjadi kedewasaan politik tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Bahwasannya dalam membangun suatu Negara tidak harus terus melanggengkan rivalitas pasca pemilu".

Kepentingan rakyat dan Negara haruslah diatas segalanya. Yang penting untuk masuk mentri sendiri tidak untuk korupsi seperti yang baru-baru kemarin Juliari Batubara mantan mensos dan Edhy Prabowo mantan mentri KKP tertangkap korupsi.

Tentu terpilihnya Sandiaga Uno pada perombakan mentri sendiri yang dilantik 23/12/20 lalu. Saya juga tidak terkejut. Sudah sepantasnya dan membudaya sebagai politik etis sendiri bagi-bagi jabatan dilangsungkan dalam penyelenggaraan Negara, jika partai politik masuk dalam mendukung pemerintah istilahnya berkoalisi.

Sebelumnya Prabowo pada saat gerindra memilih gabung dengan pemerintah jokowi dirinya secara langsung dipilih oleh presiden Jokowi mejabat sebagai mentri pertahanan. Sedangkan Edhy Prabowo yang sama-sama kader gerindra juga dipilih sebagai mentri KKP.

Untuk itu jatah Gerindra sendiri dipemerintahan Jokowi terdapat dua orang sebagai mentri. Saat mentri Edhy Prabowo "KKP" tersangkut korupsi lobster, diganti Sandiaga Uno sebagai mentri walau tidak di KKP. Sandiaga sendiri saat ini menjabat sebagai mentri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Untuk itu dengan masuknya Prabowo-Sandi mau dan bersedia menjadi mentri jokowi, mungkinkah itu adalah kecerdasan politik Jokowi? Saya ulang lagi Jokowi seorang jenius, kalau tidak jenius mungkin tidak dipilih menjadi presiden.

Tetapi dalam tatanan politik pemerintahan sendiri dimana hak perogratif presiden memilih mentri, saya kira Jokowi tidak sejenius itu dalam memilih Prabowo dan Sandiaga Uno.

Jokowi hanya orang yang nerimaan, menerima siapaun yang punya kekuatan politik supaya kebijakan-kebijakannya tidak menemui berbagai macam kendala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun