Sebagai tokoh publik yang baru-baru ini ketokohaannya naik daun pasca kepulangannya dari Arab Suadi, Rizieq shihab memang tidak menunjukan sikap yang terlalu frontal dengan pemerintah Jokowi.
Tiga tahun menetap di Arab Saudi menepi atas dugaan kasus konten pornografi bersama Firza Husain nyatanya populariras Rizieq Shihab belumlah pudar.
Justru dengan menepinya Rizieq Shihab ke Arab Suadi menambah daya simpati kepada Rizieq Shihab baik oleh anggota FPI maupun simpatisannya diseluruh indonesia.
Popularitas Rizieq Shihab dibuktikan dengan penjemputan kepulangannya dari Arab Saudi (10/11) oleh simpatisan Rizieq serta anggota FPI, dimana jumlah masa yang menjemput Rizieq Shihab berjumlah ribuan orang.
Praktis dengan banyaknya masa tersebut membuat jalan ke arah Bandara Soekarno-hatta macet total dan sejumlah penerbangan ditunda selama 4 jam.
Untuk itu, mungkinkah dengan kepulangan kembali Rizieq Shihab ke tanah air menjadi pemicu semangat dalam upaya kritik terhadap pemerintah? Seperti yang dilakukan oleh organisasinya FPI selama ini dan terbaru disahkannya UU cipta kerja yang ikut dalam gelombang demonstrasi?
Memang sebelum kepulangan Rizieq Shihab gelombang wacana revolusi akhlak digaungkan oleh FPI dan Rizieq Shihab pasca kepulangnya. Bahkan banyak tokoh nasional seperti Amien Rais inisiator partai Ummat dan ketua umum PKS Ahmad Syaikhu juga mendukung gagasan revolusi akhlak tersebut yang dicanangkan oleh Rizieq Shihab.
Ahmad Syaikhu Ketum PKS menilai konsep revolusi akhlak ala Rizieq Shihab itu memiliki semangat untuk memperbaiki kehidupan bangsa dan negara Indonesia untuk membenahi kondisi bangsa yang saat ini dinilai ketum PKS tengah terpuruk.
Oleh karena itu, apakah revolusi akhlak adalah dalih untuk mengkritik kebijakan Jokowi yang selama ini dilakukan oleh Rizieq Shihab dan FPI? Dimana FPI sendiri adalah ormas yang konsisten menentang kebijakan Jokowi sama seperti partai politik oposisi?
Mungkinkah gagasan revolusi akhlak yang dicanangkan Rizieq Shihab  tidak dapat bersinergi dengan pemerintah  jokowi? Melalui youtube Front TV Rizeq Shihab  Rabu (11/11) sehari selepas kepulangannya.
Rizieq Shihab menegaskan dirinya akan mendukung Pemerintahan Jokowi jika melakukan revolusi Ahklak. Namun juga akan memberikan perlawanan jika ketidakadilan tidak ditegakan.
Dengan sikap yang ditunjukan Rizieq Shihab itu sebenarnya sikap FPI atau Rizieq Shihab sendiri terbilang lentur dan flexible, dimana Rizieq Shihab dan FPI tidak seperti yang digambarkan oleh masyarakat anti pada pemerintah jokowi.
Tetapi pertanyaannya, apakah pemerintah Jokowi memahami betul revolusi akhlak yang disampaikan oleh Rizieq Shihab? Bawasannya revolusi akhlak sendiri terbilang tidak jelas, bagaimana bentuk revolusi tersebut?
Ataukah revolusi akhlak benar hanya dalih untuk mengkritik kebijakan jokowi saja oleh Rizieq Shihab dan FPI? Â Kenyataannya Rizieq Shihab sendiri siap dukung pemerintah jokowi jika melakukan revolusi akhlak dan tidak anti pemerintahan jokowi
"Catat ini dan sebarkan, biar pemerintah dengar. Kami siap mendukung anda kalau melakukan revolusi akhlak, kalau anda besok berbuat adil. Kalau anda menegakan keadilan, kalau anda merubah segala kezaliman ini menjadi ketaatan kepada allah kami siap menghormati anda. Kami siap tundauk kepada aturan anda. Kalau anda tidak adil, gelombang manusia, gelombang rakyat dari sabang sampai merauke akan melawan ketidakadilan"
-Habib Rizieq Shihab- dikutip Detik.com
Maka dari itu dengan sikap yang ditunjukan Rizeq Shihab yang siap mendukung pemerintah, akankah pemerintah mampu menjawab harapan Rizieq Shihab dan organisasinya FPI? Rizieq Shihab mengatakan bawasannya ulama lebih tinggi posisinya dari partai oposisi lantaran mau menerima keputusan pemerintah bila menguntungkan rakyat dan mengkritisi kebijakan yang merugikan rakyat.
Tentu dengan pernyataan Rizieq Shihab tersebut selepas kepulangannya ke tanah air, tentu sangat membanggakan bawasannya sesama anak bangsa dapat lentur saling mendukung kemajuan Negara dan membela kepentingan rakyat untuk kesejahteraan bersama. Ditambah Rizieq Shihab adalah seorang ulama besar yang mempunyai pengaruh dan punya banyak masa. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H