Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setelah Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli Cerita Dijagal: Kejar Simpati Bidik 2024?

26 Oktober 2020   07:52 Diperbarui: 26 Oktober 2020   18:23 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: netralnews.com (Rizal Ramli)

Sebagai seorang yang berambisi juga dalam politik, inisial RR yang biasa disebut media atau Rizal Ramli mantan menko kemaritiman Jokowi, memang selalu dikaitkan dengan bursa calon presiden RI.

Rizal Ramli tidak sedikit orang yang mengenalnya. Sebab Rizal Ramli sendiri wara-wiri menjadi mentri atau pembantu presiden dari masa pemerintahan Gus dur hingga Jokowi.

Namun memang nasib, tidak pernah memihak Rizal Ramli untuk dapat bertarung sebagai kandidat capres, meski namanya sendiri selalu muncul di bursa calon presiden.

Tidak lain faktor mengapa dirinya tidak mampu menjadi kandidat capres adalah dirinya tidak punya kendaraan politik. Atau antara lain partai politik yang memang belum minat meminangnya sebagai kandidat capres.

Untuk itu dengan sejumlah narasi yang Rizal Ramli buat selama berpolitik. Memang kritik sudah banyak dilontarkan. Tentu kritik tersebut logis dan tidak asal bunyi, dimana Rizal Ramli sendiri adalah seorang ekonom.

Oleh sebab itu kritiknya yang dipandang masuk akal, sehingga Rizal Ramli mendapat banyak simpati masyarakat. Pada akhirnya tahun 2015 dirinya diangkat oleh Pemerintah Jokowi 12 Agustus 2015 dan 27 Juli 2016 digantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

Maka dengan jam terbang Rizal Ramli dalam kancah perpolitikan Indonesia sendiri, dimana dirinya selalu diperhitungkan sebagai capres, apakah Rizal Ramli ingin menjaga namanya masuk bursa capres di pilpres 2024 nanti?

Atau "Rizal Ramli", mungkikah tetap ingin dipandang sebagai kandidat kuat mentri siapapun yang memegang tapuk kekuasaan di tahun 2024?

Narasi Dijegal Jusuf Kala

ilustrasi: netralnews.com (Jusuf Kalla)
ilustrasi: netralnews.com (Jusuf Kalla)
Dalam acara youtube Karni Ilyas club, Minggu (25/10), Rizal Ramli blak-blakan dirinya sering dijegal oleh Jusuf Kalla setiap hendak diangkat mentri atau pembantu presiden.

Disampaiakan Rizal Ramli, hal penjegalan Jusuf Kalla itu terjadi beberapa kali dimasa preisiden SBY ( Susilo Bambang Ydhoyono) maupun Jokowi (Joko Widodo).

Rizal Ramli bercerita, dirinya sempat akan diangkat menjadi Menteri Ekonomi saat pemerintahan periode pertama Jokowi. Namun niatan itu tidak direstui Jusuf Kalla yang saat itu menjabat wakil presiden.

Kondisi serupa juga terjadi ketika Presiden SBY memintanya untuk mengisi posisi Menteri Ekonomi. Namun permintaan itu juga diganjal oleh Jusuf Kalla yang juga menjabat wakil presiden saat itu.

Untuk itu menjadi pertanyaan, mungkinkah hubungan Rizal Ramli dan Jusuf Kalla renggang saat sama-sama menjadi mentri di era Gus Dur, dimana keduanya pernah menjadi mentri Gus Dur?

Mungkin hanya Jusuf Kalla yang mampu menjawab, apakah apa yang disampaiakan oleh Rizal Ramli, Jusuf kalla adalah pengganjal karirnya benar, ataukah hanya narasi Rizal ramli ingin simpati public saja membidilk 2024?

Seperti diceritakan Rizal ramli dikutip CNN Indonesia "SBY sudah tanda tangan Rizal Ramli Menteri Ekonomi, diganjal sama JK. Abis itu SBY pertahankan jadi menteri keuangan, dia [JK] tak setuju lagi, akhirnya SBY minta Rizal Ramli jadi menteri BUMN, dia [JK] tak setuju, last minute ditunjuk jadi menteri perindustrian kabinet SBY pertama, saya nolak, itu bukan keunggulan kita, terima kasih dah," tutur Rizal.

Rizal Ramli Puji Jokowi

ilustrasi: kompas.com (Jokowi)
ilustrasi: kompas.com (Jokowi)
Selain bicara dijegal oleh Jusuf kalla sebagai mentri, Rizal Ramli juga menyampaikan dan memuji Jokowi bahwa Jokowi lebih dengar dirinya.

Rizal menceritakan bagaimana bisa diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman setelah setahun pemerintahan Jokowi periode 2015-2019.

Kala itu, Rizal Ramli diundang ke Istana Bogor oleh Jokowi. Saat kedatangannya ke Istana Bogor, Rizal Ramli mengaku tidak dijamu seperti tamu lainnya yang diundang ke istana. Saat itu, Jokowi beralasan takut pertemuannya dengan Rizal Ramli di Istana Bogor bocor keluar.

Permintaan Jokowi saat itu kepada Rizal Ramli agar membantunya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman. Rizal mengaku menolak jabatan itu karena bukan keunggulannya.

Rizal Ramli juga memberikan daftar nama-nama yang dirasa lebih cocok mengisi posisi Menko Kemaritiman kepada Jokowi. Untuk itu Rizal Ramli mengatakan hanya ingin membantu Jokowi di luar pemerintahan.

Saat itu Rizal Ramli juga mengaku siap membantu Jokowi menyumbangkan gagasannya jika diperlukan. Namun Jokowi menolaknya dan tetap menginginkan Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman.

Karena menurut Rizal Ramli, Jokowi bilang pada dirinya bahwa yang menunjuk bukan Jokowi melainkan rakyat Indonesia. Untuk itu Rizal Ramli menyanggupi menjadi mentri Jokowi, yang pada saat itu masa jabatannya hanya satu tahun.

Tetapi banyak kalangan juga berpendapat pengangkatan Rizal Ramli sebagai mentri untuk meredam kritik-kritiknya pada pemerintah Jokowi saat itu. Dan banyak masyarakat menikai Rizal Ramli layak dimasukan sebagai mentri di cabinet Jokowi pada masa itu.

Oleh karena itu dengan penjegalan Jusuf Kalla yang dinarasikan Rizal Ramli saat akan menjadi mentri baik di era SBY maupun Jokowi, toh pada saat itu di periode 2014-2019 Jokowi, Jusuf Kalla juga wapres, tetapi dia tetap bisa menjadi menko kemaritiman.

Mungkinkah Rizal Ramli menarasikan dirinya seperti Gatot Nurmantyo, dimana ingin menuai simpati public dengan dirinya dijegal oleh Jusuf Kala karir politiknya, seperti Gatoto Nurmantyo yang juga menarasikan hal yang sama di berhentikan panglima TNI karena seruan menonton film G30S/PKI?  

Untuk itu dengan berbagai narasi yang dibuat oleh Rizal Ramli sendiri berkaca dari Gatot Nurmantyo, apakah memang benar Rizal Ramli juga membidik tahun 2024, dimana dirinya ingin tetap diperhitungkan oleh public di bursa capres, atau setidaknya menjadi mentri di pemerintahan berikutnya?

Saya kira dengan berbagai narasi yang dilakukan Rizal Ramli tetap ada indikasi kesana mencari penggung menuju 2024. Tentu supaya Rizal Ramli tetap diperhitungkan sebagai mentri atau tetap masuk bursa capres 2024.

Tetapi langkah terjal Rizal Ramli untuk dapat dengan mudah mencalonkan sebagai presiden adalah hal yang sulit, dimana Rizal Ramli sendiri tidak punya partai politik. 

Maka dari itu di 2024, besar kemungkinan Rizal Ramli bergerak dalam narasi-narasi politik, tentu untuk dirinya diperhitungkan lagi menjadi mentri di era kepemimpinan nasional berikutnya itu alasan paling realistis dari kiprah politik Rizal Ramli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun